• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Kamis, 31 Juli 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Menakar Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Perusahaan Konsumer

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita
0
0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

Baja Lapis RI Tembus Pasar AS, Menperin: Bukti Daya Saing Industri Nasional

Penyaluran KPR Subsidi Didominasi FLPP, BRI Perkuat Komitmen Tingkatkan Akses Hunian Terjangkau dalam Program 3 Juta Rumah

Pengakuan Fortune Global, Dorong Pertamina Wujudkan Asta Cita Swasembada Energi

Cepat atau lambat dampak pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir telah dan akan berpengaruh terhadap sejumlah perusahaan karena depresiasi rupiah akan memaksa sebagian perusahaan menaikkan harga barang akibat ongkos untuk membeli bahan baku impor yang semakin mahal, belum lagi bagi perusahaan yang memiliki kewajiban dalam dollar.
PT Bahana Sekuritas melakukan riset terhadap beberapa perusahaan disektor konsumer yang memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap pelemahan rupiah, maupun terhadap perusahaan yang kinerjanya tidak terlalu berpengaruh atas depresiasi rupiah.
Pada perdagangan Jumat (7/9/2018), rupiah ditutup menguat 0,49% di level Rp 14.820/dollar, penguatan yang terbesar bila dibanding nilai tukar negara lain seperti Ringgit Malaysia menguat 0,01%, Peso Filipina terapresiasi sebesar 0,27%, dan Baht Thailand menguat 0,05% . Secara year to date nilai tukar rupiah telah melemah 8,54%, lebih baik dibanding Rupee India yang telah terdepresiasi hingga 11,31%.
Dalam riset ini Bahana melihat 5 faktor kunci dan juga didasarkan pada pola historis pelemahan rupiah yang cukup signifikan yang terjadi pada 2013, rupiah terdepresiasi hingga 24% dalam waktu 7 bulan dan pada 2015 kembali mengalami depresiasi sebesar 11% dalam waktu 9 bulan. Faktor pertama dalam 5 faktor tersebut adalah eksposur valuta asing bersih yang dimiliki oleh perusanaan yakni omzet yang dimiliki oleh perusahaan dikurangi dengan beban biaya.
Kedua adalah faktor kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga barang; berikutnya adalah jumlah hari persedian (inventory days); fleksibilitas dalam memotong opex dan yang terakhir dengan melihat eksposur utang valuta asing perusahaan.
‘’Ada tiga hal mendasar yang bisa kita lihat untuk melihat fleksibilitas perusahaan dalam menyesuaikan harga barang yakni apakah barang tersebut adalah bahan kebutuhan utama, tingkat persaingan dan tersedianya barang penganti atau substitute goods di pasar dan yang terakhir bagaimana tingkat harganya barang itu sendiri,’’ papar Analis Bahana Sekuritas Deidy Wijaya.
Dengan melihat 5 faktor kunci ini dan berkaca pada depresiasi rupiah dimasa lalu yang cukup dalam yakni pada 2013 dan 2015, anak usaha Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini menilai pada dasarnya perusahaan disektor konsumer adalah perusahaan yang cukup tahan uji terhadap pelemahan rupiah, apalagi bila nilai tukar melemah secara gradual sehingga perusahaan memiliki waktu untuk melakukan penyesuaian harga secara perlahan, meski tidak dipungkiri ada beberapa perusahaan konsumer yang mengalami tekanan.
Dalam riset tersebut anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menilai PT Gudang Garam (GGRM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) dan PT Mayora Indah adalah tiga perusahaan yang paling resilient terhadap pelemahan rupiah pasalnya GGRM dan HMSP memiliki bahan baku mayoritas dari dalam negeri, hanya sebagian tembakau yang diimpor, sementara itu beban perusahaan yang paling besar adalah pembayaran cukai sehingga meskipun nilai tukar rupiah melemah, kinerja kedua perusahaan rokok ini tidak terlalu terpengaruh.
Demikian juga halnya dengan MYOR, meskipun sebagian besar bahan baku terpengaruh dengan depresiasi rupiah, namun perusahaan makanan ini juga memiliki penjualan ekspor, sehingga beban biaya dalam dollar yang dikeluarkan bisa di offset dengan pendapatan dollar yang dihasilkan. ‘’ masyarakat akan lebih mementingkan kebutuhan untuk rokok dan makanan dibanding barang lain yg lebih bersifat diskresioner, inilah satu faktor yang menguntungkan bagi GGRM, HMSP dan MYOR,’’ papar Deidy.
Sementara itu, tiga perusahaan yang lebih sensitif terhadap pelemahan rupiah adalah PT Erajaya Swasembada (ERAA), PT Mitra Adiperkasa (MAPI) dan PT Ace Hardware (ACES). Masalah yang dihadapi ketiga perusahaan ini hampir sama, kurang diuntungkan saat nilai tukar terdepreasiasi karena porsi import yang cukup besar ditambah perusahaan tidak memiliki banyak ruang untuk memotong opex (karena tingkat variable opex/revenue yg relatif kecil), ditambah lagi, kemapuan perusahan untuk menaikkan harga cukup terbatas, sehingga akan berpengaruh terhadap permintaan (jika harga dinaikan terlalu tinggi) atau margin perusahaan bila rupiah terus terdepresiasi
Sumber Situs Web BAHANA

Previous Post

WORKSHOP BUMN DAN ANAK PERUSAHAAN BUMN: MERGER, AKUISISI, SPIN-OFF (DIVESTASI) DAN PENGELOLAAN HOLDING COMPANY (Dalam Perspektif Legal dan Manajemen Risiko)

Next Post

Hadapi Pelemahan Rupiah, Ini Strategi Dirgantara Indonesia

Related Posts

Balai Pustaka Terima Kunjungan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim
Berita

Baja Lapis RI Tembus Pasar AS, Menperin: Bukti Daya Saing Industri Nasional

30 Juli 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Berita

Penyaluran KPR Subsidi Didominasi FLPP, BRI Perkuat Komitmen Tingkatkan Akses Hunian Terjangkau dalam Program 3 Juta Rumah

30 Juli 2025
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether
Berita

Pengakuan Fortune Global, Dorong Pertamina Wujudkan Asta Cita Swasembada Energi

30 Juli 2025
Kolaborasi Dahana – Pegadaian Gelar TMO Chapter Februari 2020
Berita

Pegadaian Cetak Sejarah, Permintaan Membludak Penerbitan Obligasi & Sukuk Pegadaian Peroleh Dana Lebih dari Rp 8,14 triliun

30 Juli 2025
Aksi Nyata InJourney Hospitality, Wujudkan Pendidikan Berkualitas di SDN Tenjolaut Sukabumi
Berita

The Meru Sanur Gelar Pre-Event Eksklusif Ubud Village Jazz Festival 2025

30 Juli 2025
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Anak Perusahaan

Berkat Pembiayaan Subsidi BTN Syariah Da’i dan Guru Ngaji Bisa Punya Rumah Impian

30 Juli 2025
Next Post

Hadapi Pelemahan Rupiah, Ini Strategi Dirgantara Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Penghentian Sementara Proyek Kereta Cepat , Wijaya Karya Lakukan Koordinasi dengan KCIC

Kinerja WIKA Tetap Optimal di Tengah Kondisi Sektor Konstruksi yang Menantang hingga kuartal-2 2025

2 hari ago
Berita Singkat BUMN : Pelindo, KAI, PAL Indonesia, PTPN 3, Indonesia Power, Waskita Karya, Indonesia Power, Bukit Asam

Jaksa Agung Muda Intelijen dan Direktur Investasi Pelindo Lepas 100 Tukik di Tanjung Benoa, Bentuk Syukur Keberhasilan Pendampingan Proyek Strategis Nasional BMTH

2 hari ago
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

BRI Salurkan KUR Rp83,38 triliun, Pertanian Jadi Motor Utama

6 hari ago
Presiden Jokowi Umumkan Dua Kasus Pertama Positif Corona di Indonesia

Legislator Pastikan BPI Danantara Tetap dalam Pengawasan DPR

7 hari ago
Balai Pustaka Terima Kunjungan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim
Berita

Baja Lapis RI Tembus Pasar AS, Menperin: Bukti Daya Saing Industri Nasional

by redaksi
30 Juli 2025
0

Industri baja nasional terus menunjukkan ketangguhannya di tengah tantangan global. Peluang ekspor semakin terbuka lebar seiring dengan kebijakan pembatasan perdagangan...

Read more
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

Penyaluran KPR Subsidi Didominasi FLPP, BRI Perkuat Komitmen Tingkatkan Akses Hunian Terjangkau dalam Program 3 Juta Rumah

30 Juli 2025
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Pengakuan Fortune Global, Dorong Pertamina Wujudkan Asta Cita Swasembada Energi

30 Juli 2025
Kolaborasi Dahana – Pegadaian Gelar TMO Chapter Februari 2020

Pegadaian Cetak Sejarah, Permintaan Membludak Penerbitan Obligasi & Sukuk Pegadaian Peroleh Dana Lebih dari Rp 8,14 triliun

30 Juli 2025
Aksi Nyata InJourney Hospitality, Wujudkan Pendidikan Berkualitas di SDN Tenjolaut Sukabumi

The Meru Sanur Gelar Pre-Event Eksklusif Ubud Village Jazz Festival 2025

30 Juli 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In