• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Selasa, 24 Juni 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Menakar Prospek Saham Bank Syariah Indonesia, Bersiap Bullish & Cocok Dikoleksi Jangka Panjang

by redaksi
28 Maret 2023
in Berita, Kinerja & Investasi
0
Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru
0
SHARES
6
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) diproyeksikan cerah oleh sejumlah analis pasar modal. Bank berkode saham BRIS itu diperkirakan bullish dalam jangka pendek, dan cocok untuk dikoleksi secara jangka panjang.

Sebagai catatan, sepanjang pekan lalu kinerja saham BRIS menguat 5,92% menjadi Rp1.610. Bila dibandingkan dengan tiga bulan terakhir, saham BRIS ditutup menguat sekitar 32,51% pada perdagangan Jumat (24/3).

RelatedPosts

Workshop BUMN dan Anak Usaha BUMN 11 Juli 2025 : Beberapa Isu Penting Dalam Penerapan ICOFR Pasca Pemberlakuan UU BUMN Baru

Kolaborasi BTN dengan UNEP F untuk Memacu Implementasi Rumah Rendah Emisi di Indonesia

Laba Bersih Rp13,10 triliun, PLN Indonesia Power Membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp110,58 triliun pada 2024

Terkait pergerakan saham BRIS, Founder of Kurikulum Saham Alex Sukandar mengatakan bahwa secara umum Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) mengalami uptrend dalam sebulan terakhir dengan support pada level 199,5 dan resistance level 224.

“Ini menandakan bahwa kinerja saham-saham syariah mampu menahan tekanan pasar global yang kurang baik. Kemungkinan dikarenakan persentase hutang saham-saham syariah sangat terbatas sekali, sehingga tidak terlalu berdampak pada kenaikan suku bunga,” kata Alex, akhir pekan lalu.

Alex menilai di antara saham emiten bank syariah, BRIS memang menjadi yang paling menarik dicermati. Hal ini tak terlepas dari laporan kinerja perusahaan yang melaju signifikan sepanjang 2022.

Sepanjang tahun lalu, BSI melaporkan penyaluran pembiayaan senilai Rp208 triliun, naik 21% secara tahunan (year on year/yoy). Capaian ini kemudian mendorong aset perusahaan tumbuh 15% yoy menjadi Rp306 triliun.

Kinerja positif tersebut mampu dijaga pada awal 2023. Hingga akhir Februari 2023, BRIS mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 21,36% yoy.

Alex menjabarkan secara analisa teknikal menggunakan periode waktu weekly chart, terlihat adanya perubahan struktur pasar BRIS yang berpotensi mengganti tren dari bearish menjadi bullish. Hal ini diperkuat pula dengan adanya aliran dana sebesar Rp315 miliar sepanjang dua bulan terakhir pada saham BRIS.

“Level support krusial berada di Rp1.095, sementara itu level resistance terdekat di Rp1.670,” katanya.

Sebagaimana diketahui, saham BRIS sempat terkoreksi ke level Rp1.200 pada akhir 2022. Padahal saham emiten bank syariah ini berada pada harga Rp1.700 per 3 Januari 2022. Saham BRIS tercatat mulai menguat kembali pada medio Februari 2023. Sejak awal Februari hingga 24 Maret 2023, harga saham bergerak pada rentang Rp1.350–Rp1.715.

Terpisah, Head of Research Team II Mirae Asset Handiman Soetoyo menilai saham BRIS prospektif untuk dikoleksi dalam jangka panjang. Pasalnya, menurut dia kinerja bank akan tumbuh secara berkelanjutan.

Bahkan Handiman memperkirakan pada tahun ini, BSI akan kembali mencetak pertumbuhan pembiayaan hingga dua digit. “Perkiraan tumbuh double digit sekitar 10%-15%,” katanya.

Handiman pun menganalisa bahwa pada tahun ini saham BRIS akan menguat. Hal tersebut seiring dengan kabar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang akan melepas kepemilikan saham BRIS secara perlahan.

Hal ini mengacu pada pernyataan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo belum lama ini. Langkah BNI dan BRI tersebut sudah mulai terlihat dalam rights issue BSI terakhir pada Desember 2022. BNI hanya mengambil separuh haknya, sedangkan BRI tidak mengambil haknya.

Kepemilikan saham BRI di BSI pun turun dari 17,25% menjadi 15,38% dan BNI menyusut dari 24,85% menjadi 23,24%. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., selaku pemegang saham pengendali melaksanakan seluruh haknya. Dengan demikian kepemilikan Bank Mandiri di BSI naik dari 50,83% menjadi 51,47%.

Previous Post

Kementerian BUMN Bersama Komisi VI DPR RI Laksanakan Kunker Kerja Spesifik ke Provinsi Bali

Next Post

Menteri BUMN Erick Thohir Pangkas Aturan dari 45 Permen Jadi Hanya 3 Permen BUMN

Related Posts

Anak Perusahaan

Workshop BUMN dan Anak Usaha BUMN 11 Juli 2025 : Beberapa Isu Penting Dalam Penerapan ICOFR Pasca Pemberlakuan UU BUMN Baru

23 Juni 2025
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berita

Kolaborasi BTN dengan UNEP F untuk Memacu Implementasi Rumah Rendah Emisi di Indonesia

23 Juni 2025
IP Fokus Ciptakan Expertise, Resmikan Centre of Excellence Pemaron
Anak Perusahaan

Laba Bersih Rp13,10 triliun, PLN Indonesia Power Membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp110,58 triliun pada 2024

23 Juni 2025
Kerjasama Asuransi Asei dengan Kadin DI Yogyakarta Dorong Pengembangan Ekspor
Anak Perusahaan

Asuransi Asei Melepas Lini Usaha Syariah ke Asuransi Jasindo Syariah

23 Juni 2025
BEI Masih Menantikan IPO BUMN pada Tahun 2020
Berita

BEI Dorong Minat Grup Konglomerat untuk IPO

23 Juni 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

COO Danantara Dony Oskaria Pastikan Badan Pengelola Investasi Danantara Terbuka Bagi Dunia Kampus

23 Juni 2025
Next Post
Simbol Era Kemandirian, Logo Baru Kementerian BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir Pangkas Aturan dari 45 Permen Jadi Hanya 3 Permen BUMN

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Festival Kuliner Sambut Hari Jadi PTBA

Perkuat Transisi Energi, Bukit Asam Hadirkan PLTS di Kawasan Industri Cilegon

4 hari ago
Jamkrindo Merekrut 10 Putra-putri Terbaik Papua dan Papua Barat

Jamkrindo Salurkan Ribuan Seragam dan Perangkat TIK untuk Dukung Pendidikan Berkualitas

14 jam ago
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

COO Danantara Dony Oskaria Ungkap Modus Direksi BUMN Memperoleh Bonus Tinggi

1 hari ago
Vale Masuk Daftar Fortune Southeast Asia 500

Vale Masuk Daftar Fortune Southeast Asia 500

4 hari ago
Anak Perusahaan

Workshop BUMN dan Anak Usaha BUMN 11 Juli 2025 : Beberapa Isu Penting Dalam Penerapan ICOFR Pasca Pemberlakuan UU BUMN Baru

by redaksi
23 Juni 2025
0

https://koranbumn.com/workshop-bumn-dan-anak-usaha-bumn-11-juli-2025-beberapa-isu-penting-dalam-penerapan-icofr-pasca-pemberlakuan-uu-bumn-baru/

Read more
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Kolaborasi BTN dengan UNEP F untuk Memacu Implementasi Rumah Rendah Emisi di Indonesia

23 Juni 2025
IP Fokus Ciptakan Expertise, Resmikan Centre of Excellence Pemaron

Laba Bersih Rp13,10 triliun, PLN Indonesia Power Membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp110,58 triliun pada 2024

23 Juni 2025
Kerjasama Asuransi Asei dengan Kadin DI Yogyakarta Dorong Pengembangan Ekspor

Asuransi Asei Melepas Lini Usaha Syariah ke Asuransi Jasindo Syariah

23 Juni 2025
BEI Masih Menantikan IPO BUMN pada Tahun 2020

BEI Dorong Minat Grup Konglomerat untuk IPO

23 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In