Sekitar 3.500 pekerja dari berbagai industri turut hadir mengikuti upacara Peringatan Bulan K3 Nasional yang mengawali kegiatan tersebut. Pada peringatan tahun ini yang bertema “Melalui Budaya K3, Kita Bentuk Bangsa yang Berkarakter”, Menakertrans Hanif Dhakiri mengungkapkan data BPJS Ketenagakerjaan bahwa tahun 2015 terjadi kecelakaan kerja sebanyak 110.285 kasus dan setahun berikutnya berkurang menjadi 105.182 kasus atau menurun 4,6%. “Sampai bulan Agustus tahun 2017 terdapat sebanyak 80.392 kasus (tren terus berkurang). Salah satu penyebab kecelakaan kerja tersebut adalah belum optimalnya pengawasan dan pelaksanaan K3 serta perilaku K3 di tempat kerja,” jelasnya saat memberikan sambutan.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa pemerintah saat ini masih memprioritaskan pembangunan infrastruktur, antara lain fasilitas transportasi baik udara, darat, maupun laut, serta sarana dan prasarana penunjangnya. “Program pembangunan tersebut harus didukung dengan penerapan K3 agar pelaksanaanya tidak terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Upaya pencegahan yang paling tepat adalah menerapkan SMK3 (Sistem Manajemen K3),” pesannya.
Director of Human Capital and General Affair Pelindo III, Toto Heli Yanto, pada kesempatan yang sama, membenarkan pentingnya penerapan SMK3. “Karena penerapan SMK3 pada perusahaan tidak hanya menjamin keselamatan tenaga kerja, tetapi juga peralatan, aset, dan sumber produksi. Agar lebih sesuai dan efektif penerapannya, Pelindo III memiliki Peraturan Direksi tentang Pedoman K3 sebagai komitmen manajemen untuk memastikan Tata Kelola K3 yang kemudian dijalankan dengan tegas dan zero tolerance,” jelasnya.
Pada kegiatan tersebut, sejumlah perusahaan menerima penghargaan langsung dari Menakertrans dan Gubernur Jatim, termasuk Pelindo III yang memborong 7 penghargaan sekaligus tahun ini. Entitas grup BUMN kepelabuhanan tersebut yang meraih penghargaan yaitu, Penghargaan Zero Accident untuk Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Gresik, Terminal Petikemas Surabaya (TPS), dan juga unit Kantor Pusat Pelindo III. Lalu Penghargaan Penerapan SMK3 untuk Pelabuhan Gresik dan TPS. Kemudian yang terakhir yaitu Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/Aids (P2HIV/Aids) yang diterima oleh PT Pelindo Husada Citra, pengelola Rumah Sakit PHC Surabaya.
Toto Heli Yanto menambahkan, Pelindo III mensyukuri penghargaan-penghargaan tersebut sebagai motivasi untuk terus aktif mengkampanyekan dan mendorong implementasi SMK3. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena di lingkungan pelabuhan melibatkan banyak pemangku kepentingan, mulai dari birokrasi, mitra kerja, hingga pengguna jasa yang tidak hanya domestik, tetapi juga datang dari luar negeri. “Penerapan SMK3 di TPS sudah menerapkan standar internasional karena menjadi gerbang ekspor-impor Indonesia timur. Untuk di Pelabuhan Tanjung Perak dan Gresik, Pelindo III berinovasi dengan mendirikan klinik K3 unik dengan bangunan menggunakan peti kemas,” ujarnya.
Sementara itu untuk RS PHC sudah memiliki kebijakan Program P2HIV/Aids, mulai dari mengedukasi tenaga medis dan karyawan, menyiapkan prosedur K3 pencegahan penularan, hingga mekanisme evaluasi. Terkait sosialisasi bahaya HIV/Aids juga dilaksanakan kepada masyarakat sekitar pelabuhan sebagai bentuk kepedulian. “Oleh Pelindo III, penerapan SMK3 dipandang sebagai tanggung jawab moral perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingannya,” pungkasnya.
Dikutip Rilis Situs WebPelindo III
Editor : Erik Y Aradena /koranbumn01