Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Perusahaan Listrik Negara berhenti memainkan proyek yang tidak penting.
Erick menilai, upaya ini sebagai bagian dari transformasi PLN menjadi tulang punggung ketenagalistrikan yang sehat.
“Nggak usah ada lagi proyek-proyek aneh. Stop permainan proyek yang gak penting,” ungkap Erick dalam Launching Produksi Oksigen PLN Peduli yang digelar virtual, Kamis (12/8).
Erick pun mengapresiasi langkah awal yang telah dilakukan yakni dengan pemangkasan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar 24% oleh PLN.
Erick melanjutkan, dengan tantangan konversi pembangkit fosil menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) maka transformasi PLN harus dilakukan saat ini juga. Mengingat PLN juga kini masih dibayangi utang jumbo.
“Dengan kondisi PLN utang Rp 500 triliun dan ubah pembangkit menjadi EBT berarti butuh dana besar,” imbuh Erick.
Selain itu, dengan kondisi PLN harus menjalankan penugasan pemerintah lewat pemberian subsidi listrik juga kerap dihadapkan pada pembayaran dana kompensasi yang terlambat.
Untuk itu, Erick memastikan sejumlah upaya akan dilakukan.
Mengenai besaran utang, langkah refinancing dengan bunga yang lebih murah dilakukan. Sebagai tahap awal, PLN telah me-refinancing utang sebesar Rp 30 triliun. Upaya ini disebut bakal terus dilakukan.
Sementara itu, realisasi pembayaran kompensasi yang biasanya memakan waktu hingga 2 tahun kini tengah diupayakan agar dapat dipangkas menjadi hanya 6 bulan saja. “Kita transformasi mumpung momen ada,” pungkas Erick.
Sumber Kontan, edit koranbumn
















