Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan BUMN berkomitmen meningkatkan keberpihakan kepada UMKM. Erick mengaku sudah mengeluarkan aturan agar proyek BUMN yang berada pada kisaran Rp 250 juta hingga Rp 14 miliar diberikan kepada UMKM lewat program Pasar Digital (PaDi) UMKM.
“Kita sudah kerja sama dengan Kemenkop UKM dalam memastikan tidak hanya pendanaan UMKM yang harus selalu terjaga, tetapi juga terus membuka akses yang lebih besar kepada UMKM,” ujar Erick dalam acara “Percepatan Perputaran Ekonomi Lokal, Launching Bela Pengadaan dan Laman UMKM, serta Pasar Digital UMKM” di Jakarta, Senin (17/8).
Program PaDi UMKM saat ini baru merupakan piloting terbatas pada 9 BUMN yaitu Telkom, Pertamina, Pupuk Indonesia, Waskita Karya, Wijaya Karya, PP, BRI, Pegadaian, dan PNM, namun belanja BUMN pada UMKM juga tetap akan didorong melalui sarana di luar PaDi UMKM.
“Saya ingin dimulai dulu dengan 9 BUMN ini dan kita lihat 2-3 bulan ke depan. Kita lakukan evaluasi dan jika hasilnya baik, akan kita perluas implementasinya pada BUMN lainnya. Karena saya ingin semua dimulai secara baik,” lanjut Erick.
Erick menerangkan PaDi UMKM merupakan ekosistem yang disediakan BUMN untuk UMKM, hampir keseluruhan prosesnya melibatkan BUMN. Proses transaksi pembayaran belanja di PaDi UMKM dapat menggunakan virtual account yang disediakan Bank Himbara dan ke depan keterlibatan Bank Himbara seperti Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BTN juga akan diperkuat dalam hal pemberian pembiayaan kepada UMKM melalui PaDi UMKM yang mana dalam proses piloting saat ini baru sebatas oleh Bank BRI, Pegadaian, dan PNM.
Selain itu, lanjut Erick, Kementerian BUMN dam Kemenkop UKM juga sepakat dalam menjalin sinergi terkait pengembangan Smesco dan Sarinah. Kata Erick, Gedung Smesco akan difokuskan dalam pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM. Sementara Sarinah, ucap Erick, akan fokus pada aspek pemasaran produk UMKM.
“Kalau masalah pembiayaan kan sudah jalan dengan baik. Hal-hal ini apalah cukup, tentu tidak, karena itu kami di BUMN dalam kerja sama dengan UMKM adalah suatu keharusan dan keberpihakan bukan hanya wacana tapi kita pastikan keharusan agar kondisi UMKM, ultra mikro lebih baik lagi,” kata Erick.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambut positif keberpihakan BUMN terhadap UMKM, terlebih pada masa pandemi saat ini. Kata Teten, pemerintah menyadari sektor UMKM menjadi prioritas untuk dipulihkan lantaran 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dengan penyerapam tenaga kerja mencapai 97 persen
“Karena itu maka hampir sebagian besar pemulihan ekonomi nasional diarahkan untuk UMKM dan ini masih akan terus berlanjut. Pak Erick bersama kami terus mengembangkan gagasan baru mendorong UMKM bisa bangkit,” ucap Teten.
Sumber Republika, edit koranbumn