Sebagai bentuk dukungannya kepada kesejahteraan petani tebu di Jawa Timur, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno kali ini mengunjungi Pabrik Gula (PG) Gempolkrep di Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto pada Senin (14/05/2018).
Dalam kunjungan ini, Menteri Rini menyapa langsung petani tebu di wilayah tersebut sekaligus mengoperasikan alat giling tebu di PG Gempolkrep yang secara resmi menandai dimulainya musim giling di 2018. Pabrik Gula Gempolkrep dibangun oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X sejak tahun 1912 di atas luas areal lahan 28,75 hektare (ha) dengan jumlah petani tebu tercatat sebanyak 4.275 orang.
“Keberadaan PG Gempolkrep ini tentunya dapat mendorong produktivitas panen yang pada akhirnya juga mendorong perbaikan kesejahteraan petani. Harapan saya, dengan keberadaan pabrik ini, petani di sini lebih sejahtera dan mendapatkan kemudahan dan manfaat,” ujar Menteri Rini.
Untuk musim giling tahun 2018, PG Gempolkrep menargetkan produksi 87.503 ton Gula Kristal Putih dengan tebu digiling sebanyak 1.082.200 ton. Target ini meningkat dibandingkan dengan produksi sebelumnya sebesar 71.149 ton Gula Kristal Putih dan 870.509 ton tebu di giling pada tahun 2017.
Berbagai upaya dan pengembangan terus dilakukan oleh PTPN X dalam mendorong produktivitas dan peningkatan kapasitas giling PG Gempolkrep. Hasilnya, kapasitas giling PG Gempolkrep saat ini tercatat meningkat menjadi 7.200 Ton Cane per Day (TCD) dari sebelumnya 6.500 TCD.
Selain meninjau kesiapan giling, Menteri Rini juga berkesempatan melihat secara langsung mekanisasi tebangan dan normalisasi saluran yang sudah dilakukan di PG Gempolkrep sebagai upaya mendorong produktivitas tebu.
Mekanisasi tebangan telah dilakukan oleh PTPN X sejak tahun 2011 dan terus dikembangkan hingga mekanisasi menjadi penuh dapat diterapkan di sisi pengelolaan on farm. Saat ini, alat mekanisasi yang ada di PG Gempolkrep adalah chopped harvester dengan kapasitas 100 ton per hari dan grab loader yang memiliki kapasitas 80 ton per hari. Kedua alat ini membuat proses tebang, muat, dan angkut tebu menjadi lebih efektif dan efisien.
Dwi Satriyo Annurogo, Direktur Utama PTPN X menambahkan, perseroan tidak hanya berfokus pada pengelolaan on farm saja, namun juga senantiasa meningkatkan pelayanan kepada petani di semua pabrik gulanya, termasuk PG Gempolkrep. PTPN juga berperan sebagai penjamin kredit kepada petani, memberikan bantuan bibit dan pupuk organik, bantuan kawalan budidaya, hingga bantuan perbaikan saluran irigasi.
“Tahun 2018 ini, PG Gempolkrep akan menggelontorkan dana sinergi BUMN sebesar Rp179 Miliar untuk bantuan kredit kepada petani. Mekanisme penyalurannya melalui KUR Bank Himbara. Sebagai perwujudan dari BUMN Hadir Untuk Negeri, kami terus berupaya mendorong produktivitas tebu dan kesejahteraan petani ” ujarnya.
Siaran Pers Bagian Humas dan Protokol Kementerian BUMN