PT Angkasa Pura II (Persero) pada 2017 kembali mencatat kinerja positif dengan membukukan peningkatan pendapatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sepanjang 2017 perseroan berhasil meraih revenue (unaudited) dengan pertumbuhan sebesar double digit yaitu mencapai lebih dari Rp 8,24 triliun Pencapaian tersebut meningkat cukup signifikan sekitar 24% dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebesar Rp 6,65 triliun.
Pendapatan sepanjang bulan Januari – Desember 2017 sebesar Rp 5,019 triliun berasal dari bisnis aeronautika seperti Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata. Sementara itu, bisnis non-aeronautika seperti konsesi, sewa ruang, reklame, serta bisnis kargo dan sebagainya pada periode yang sama mencetak pendapatan Rp 3,23 triliun.
Adapun peningkatan pendapatan ini sejalan dengan naiknya arus penumpang pesawat di 13 bandara yang dikelola perusahaan, dari 95 juta penumpang pada 2016 naik 10,83% menjadi 105 juta penumpang pada 2017. Sedangkan untuk pergerakan pesawat di tahun 2017 meningkat 13,46% dengan total sebesar 821.188 pergerakan bila dibandingkan pada tahun 2016 yaitu 723.799 pergerakan. Selain itu pengelolaan kargo juga mengalami pertumbuhan terbesar selama 5 tahun terakhir yaitu 9,90% dengan total 816.950 ton.
Kenaikan arus penumpang, pergerakan pesawat, kargo selain dikarenakan kebijakan perseroan yang memberikan sejumlah insentif kepada maskapai yang membuka rute internasional baru di sejumlah bandara dan penambahan extra flight, dioperasikannya beberapa terminal baru oleh korporasi telah mengakomodir penambahan kapasitas penumpang di beberapa bandara seperti Terminal 3 Internasional Soekarno-Hatta, Husein Sastranegara, Depati Amir, Supadio, dan Silangit.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, “The Year of Excellence 2017 merupakan tema RKAP korporasi di tahun kemarin dimana kami telah menetapkan sejumlah target utama yaitu Triple Double Digit Growth untuk REFi(Revenue Ebitda Traffic), Tercapainya melayani 100 juta penumpang di seluruh bandara AP II dan Implementasi konsep Smart Airport pada berbagai pelayanan dan fasilitas di terminal bandara”.
“Kinerja positif yang melampaui target perseroan tersebut juga didukung oleh keberhasilan kami lainnya dalam mengoperasikan sejumlah terminal baru di tahun 2017 yakni Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Terminal Baru Bandara Husein Sastranegara, dan juga diresmikannya Terminal Baru Bandara Silangit serta Bandara Supadio oleh Presiden RI Joko Widodo, tambah Awaluddin.
Prestasi PT Angkasa Pura II (Persero) sepanjang tahun 2017 pun semakin lengkap dengan dianugerahkannya korporasi dengan beberapa pengakuan dan penghargaan bergengsi baik secara nasional, regional, dan global yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bandara Internasional Soekarno-Hatta meraih peringkat 1 kategori “World’s Most Improved Airport 2017” dari Skytrax;
2. Penghargaan Gold, Silver, dan Bronze pada Asia Pacific Stevie Award 2017;
3. Penghargaan Runner up kategori Air Traffic Controller & Passenger Experience pada International Airport Review Awards (IARA) 2017;
4. Penghargaan Gold, Silver, dan Bronze pada Contact Center World Asia Pacific 2017;
5. Penghargaan The Best of Overall BUMN, Peringkat 1 Kinerja Keuangan Terbaik, Peringkat 2 Transformasi Perusahaan Terbaik dari Anugerah BUMN Award 2017;
6. Predikat Good Performance Company 2017 dari Forum Ekselen BUMN, Kementerian BUMN; dan
7. Predikat Emerging Industry Leader Company 2017 untuk Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) dengan skor 632,25.
“Dengan berbagai pencapaian, prestasi, dan penghargaan yang telah diraih di tahun 2017, kami Direksi AP II menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan atas seluruh kontribusi, kerja keras, kerja cepat, dan kerja cerdas yang telah dicurahkan”, lanjut Awaluddin.
Selain pencapaian PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai perusahaan induk, ketiga anak usaha yakni PT Angkasa Pura Solusi (APS), PT Angkasa Pura Propertindo (APP) dan PT Angkasa Pura Kargo (APK) juga membukukan kontribusi yang positif di tahun 2017 dimana diperkirakan dapat meraih pendapatan hingga Rp 986,9 miliar atau kurang lebih 11,96% dari pendapatan AP II, yang berasal dari APS sebesar Rp 806 miliar, lalu APK sebesar Rp 117,4 miliar, dan APP sebesar Rp 63,5 miliar.
Saat ini pada tahun 2018 ketiga anak usaha tersebut tengah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan rencana bisnis yakni APS akan mulai fokus pada pengembangan bisnis facility services dan passenger services dengan pendekatan berbasis digital, kemudian APP akan menyelesaikan proyek hotel bandara di Bandara Internasional Kualanamu pada April 2018 dan memulai pembangunan hotel di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Desember 2018 dan Bandara Internasional Kualanamu Mei 2018, sementara APK akan mengembangkan Integrated Warehouse Aeroplex (IWA) yaitu sebuah pusat pergudangan multimoda terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan pasar e-commerce yang berlokasi di Cengkareng serta pengelolaan pergudangan di 10 (sepuluh) bandara-bandara AP II.
PT Angkasa Pura II (Persero) di tahun 2018 akan fokus mengembangkan dan mengimplementasikan program Airport Digital Journey Experience dimana korporasi akan mengoptimalkan penggunaan digital infrastructure untuk meningkatkan pelayanan penumpang dan pengguna jasa di 14 bandara yang dikelola korporasi dan terciptanya customer experience yang lebih baik sekaligus juga dalam peningkatan Airport Service Quality Level.
PT Angkasa Pura (Persero) juga akan melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi pertumbuhan transportasi udara di tahun 2018, khususnya terkait dengan potensi destinasi pariwisata Indonesia antara lain yaitu meningkatkan Slot Availability, Seat Capacity, dan Service Quality di bandara-bandara yang dikelola oleh korporasi dalam mendukung target pemerintah untuk mencapai 5 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2018.
Siaran Pers Angkasa Pura 2
Editor :Erik Y Aradena/koranbumn01