Istilah milenial menjadi salah satu tema paling populer dalam penamaan produk perbankan belakangan ini. Beragam produk dibuat dengan embel-embel ‘milenial’, mulai kartu debit, kartu kredit, hingga kredit pemilikan rumah (KPR).
Bagi institusi keuangan seperti perbankan, generasi milenial menjanjikan potensi besar. Bank tengah memupuk generasi tersebut dengah harapan dapat memetik buah manis pada masa mendatang. Follow the money atau mengikuti ke mana uang mengalir, seperti itulah cara pandang perbankan terhadap generasi ini.
Milenial yang mungkin sekarang masih memiliki penghasilan pas-pasan, di kemudian hari dipercaya akan menjadi target pasar yang baik. Perbankan perlu membina hubungan dengan nasabah mudah ini sejak dini, memupuknya, dan membangun kepercayaan.
“Segmen nasabah itu tidak bisa kami ambil semua yang di atas, harus mulai dari bawah. Pintu masuknya waktu nasabah masih muda. Kalau mereka loyal dengan satu bank, kan tidak kemana-mana,” kata Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. kepada Bisnis, belum lama ini. Hery menjelaskan, definisi milenial masih cukup beragam.
Bank Mandiri menggolongkan milenial sebagai nasabah dengan rentang usia 20-an hingga 40-an awal dengan pekerjaan tetap. Generasi ini dinilai memiliki potensi yang besar baik sebagai debitur maupun deposan.
Sumber Bank Mandiri