PT Mitra Kerinci, Anak Perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menggelar tradisi unik setiap menjelang awal musim petik sebagai penanda dimulainya produksi teh di tahun yang baru. Tradisi untuk mengungkapkan rasa syukur setempat tersebut dinamai “Wiwitan Petik Teh” atau petik perdana pucuk teh sebagai salah satunya kekayaan budaya dalam bentuk upacara adat yang sudah turun temurun di lingkungan Perkebunan Teh Liki, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, wilayah tempat perkebunan teh BUMN yang dikelola oleh PT Mitra Kerinci.
Direktur Utama PT RNI B. Didik Prasetyo saat pembukaan Wiwitan Petik Teh, tanggal 4 Januari 2018, di Solok Selatan yang dihadiri Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, mengatakan tradisi ini sekaligus merupakan perwujudan doa dan harapan masyarakat sekitar yang notabene berprofesi sebagai pegawai di perkebunan dan pabrik Mitra Kerinci. “Harapannya agar tahun 2018 kinerja PT Mitra Kerinci semakin lebih baik, itu pasti,”ujar Dirut RNI Holding.
Manajemen RNI mengharapkan tradisi Wiwitan Petik yang diselenggarakan menjadi penanda dan penyemangat PT Mitra Kerinci di tahun 2018 siap mengulang bahkan melampaui sukses pencapaian tahun 2017 tercatat positif.
Luas areal tanaman efektif perkebuann yang di miliki Mitra Kerinci seluas 1.081 terletak di Kaki Gunung Kerinci ini mampu memproduksi teh kering sebanyak 3.900 ton atau produktivitas tercapai sebesar 3,9 ton teh kering per ha, total angka penjualan mendekati Rp 70 Milyar.
Dirut RNI Holding menjelaskan PT Mitra Kerinci telah mulai melakukan pemanfaatan sistem teknologi informasi untuk menjaga konsistensi kinerja Mitra Kerinci pada level yang tinggi, dinamakan SAUB atau Sistem Analisis Usaha .
Menurut Direktur PT Mitra Kerinci Yosdian Adi, perusahaan berupaya melalui tradisi Wiwitan Petik dapat berkontribusi pada pelestarian budaya serta pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Kedepan Wiwitan Petik yang dilaksanakan setiap tahun , bisa berkembang menjadi bagian dari agenda wisata budaya Kabupaten Solok Selatan dengan suasana areal kebun Liki yang indah dan udara yang sangat sejuk serta terdapat air terjun Tansi Ampek diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan yang datang berkunjung sehingga dapat berkontribusi positif menghidupkan ekonomi lokal.
“Ada nilai luhur yang terkandung dalam Wiwitan Petik Teh, salah satunya sebagai simbol dari keberagaman dan akulturasi tiga kebudayaan yang tumbuh kental di lingkungan perkebunan, yaitu Budaya Minang, Jawa, dan Sunda,” ujar Direktur Mitra Kerinci .
Wiwitan Petik Teh sendiri mengadopsi makna dari wiwitan petik padi yang merupakan tradisi Suku Jawa, namun cara yang digunakan mengikuti cara petik teh perdana yang lazim dilaksanakan di Tatar Sunda dan disemarakan dengan nuansa adat istiadat ranah Minang yang kental.
Moment Wiwitan Petik tahun ini juga dilaksanakan penandatanganan kerjasama antara PT Mitra Kerinci dengan Universitas Terbuka. Kerjasama ini sekaligus sebagai bentuk CSR PT Mitra Kerinci kepada masyarakat sekitar bertujuan untuk penyediaan fasilitas pengembangan pendidikan di wilayah Solok Selatan untuk mendukung visi Kabupaten Solok Selatan, yaitu sejahtera dan religius.