Moda transportasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) direncanakan akan terintegrasi dengan sejumlah moda angkutan lain. Mega proyek itu ditargetkan dapat terintegrasi dengan Stasiun Halim dan angkutan lain, seperti LRT Jabodebek dan TransJakarta.
Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, pihaknya terus mendorong integrasi Stasiun Halim dengan angkutan massal di Jabodebek, seperti LRT dan TransJakarta. Nantinya, fasilitas integrasi KCJB tersebut akan menghubungkan sky bridge yang ada.
“Terwujudnya integrasi moda di Stasiun Halim merupakan hasil kerja nyata dari semua pihak atas koordinasi dan sinergi yang berkelanjutan. Tentunya, itu tak terlepas di antara pihak-pihak terkait, PT KCIC, BPTJ, Pemerintah DKI Jakarta, dan lainnya,” ujarnya dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Senin (7/2/2022).
Zulfikri menyebut, jadwal integrasi sarana dan prasarana itu akan dilakukan di tahap awal pada Agustus–April 2023, serta dilanjutkan dengan uji coba layak dan trial. KCJB juga direncanakan dapat beroperasi dan melayani masyarakat pada pertengahan tahun depan.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu, sambung dia, akan dilayani oleh 68 kereta per hari dengan 11 trainset kereta. Nantinya, transportasi canggih tersebut juga akan melewati empat stasiun.
“Untuk waktu operasi kami mulai dari 05.30–22.00 WIB, dengan peak hours pagi dan sore hari,” kata Dwiyana.
Sementara itu, untuk kereta atau rolling stock-nya sudah hampir 85 persen, dengan delapan trainset sudah mulai uji coba dinamik.
Sumber Bisnis, edit koranbumn