PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo menilai periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) berdampak baik bagi industri asuransi, terutama untuk produk asuransi perjalanan.
Menurut Sekretaris Perusahaan Jasindo Brellian Gema Widayana momen tersebut dapat mendorong peningkatan penggunaan transportasi udara, baik domestik maupun internasional.
Bagi Jasindo, Brellian menyebut hal itu memberikan pengaruh pada permintaan asuransi perjalanan yang kategorinya asuransi kecelakaan diri. Per Oktober 2025, penerimaan premi lini bisnis kecelakaan diri ini mampu tumbuh double digit.
“Per Oktober 2025, kami mencatat bahwa penerimaan premi lini bisnis kecelakaan diri secara keseluruhan tumbuh sebesar 42,97 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama pada 2024,” katanya kepada Bisnis, dikutip Kamis (27/11/2025).
Menurut Brellian, peningkatan tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi terus berkembang.
Meski begitu, dia turut menyoroti hal yang masih menjadi tantangan utama dalam memasarkan produk asuransi perjalanan. Tantangan itu berupa, meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa perlindungan perjalanan bukan sekadar kebutuhan pelengkap, tetapi bagian penting dari mitigasi risiko saat bepergian.
“Untuk mengatasi hal tersebut, Asuransi Jasindo terus memperluas edukasi publik mengenai manfaat asuransi perjalanan melalui berbagai kampanye literasi. Selain itu, juga menyediakan akses produk yang mudah, sehingga produk perlindungan perjalanan semakin mudah dijangkau oleh masyarakat luas,” jelasnya.
Untuk menarik lebih banyak pemegang polis, Jasindo menghadirkan Jasindo Travel Insurance, yang memberikan manfaat perlindungan perjalanan dengan premi mulai dari Rp5.000.
“Produk ini memberikan manfaat perlindungan medis domestik hingga Rp5 juta, santunan kecelakaan diri hingga Rp100 juta, serta perlindungan perjalanan internasional dengan batas manfaat medis dan santunan kecelakaan diri hingga US$50.000,” beber dia.
Sebagai informasi, pada Oktober 2025 Jasindo mencatatkan jumlah premi bruto sebesar Rp3,16 triliun, tumbuh 12,46% YoY dari Rp2,81 triliun. Adapun, klaim bruto turun 19,68% YoY menjadi Rp1,51 triliun.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi premi asuransi perjalanan akan terus mengalami peningkatan seiring adanya momen libur panjang di akhir tahun.
“Seiring meningkatnya mobilitas masyarakat, termasuk momen libur panjang di akhir tahun, kontribusi premi dari asuransi perjalanan diperkirakan mengalami kenaikan, mendukung pertumbuhan industri secara keseluruhan,” katanya dalam lembar jawaban RDK Oktober 2025, Rabu (26/11/2025).
Sumber Bisnis, edit koranbumn














