• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Sabtu, 13 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Momentum Kedaulatan Industri Baja Dalam Negeri saat HUT ke-80 RI

by redaksi
24 Agustus 2025
in Berita, Kinerja & Investasi
0
Balai Pustaka Terima Kunjungan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim
0
SHARES
29
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 bukan sekadar pesta bendera dan karnaval. Di balik gegap gempita perayaan, ada refleksi mendalam tentang arti kemerdekaan di era modern. Dunia kini bergerak cepat, dan kedaulatan tak lagi semata diukur dari kekuatan militer atau penguasaan wilayah. Kemampuan memenuhi kebutuhan strategis secara mandiri menjadi tolok ukur baru.

Di antara kebutuhan strategis itu, baja menempati posisi yang tak tergantikan. Dari jembatan yang menghubungkan pulau-pulau, rel kereta yang menggerakkan perdagangan, gedung yang menopang pusat pemerintahan, hingga kapal perang yang menjaga batas negara, semua membutuhkan baja. Jika pasokannya bergantung pada impor, kedaulatan menjadi rapuh.

RelatedPosts

Berita Singkat BUMN : IndonesiaRe, IIF, Hutama Karya, PI Logistik, Bank Mandiri, Pupuk Kaltim, PTPN 1, INKA, Peruri, Jasa Tirta 1, KAI, Krakatau Steel, GARAM, Petrokimia Gresik, INTI, IKI, PPI, PTPN 3, Rekind, KIMA, Pelni, PTPP,

Efektif 4 Desember 2025, RUPS Bank Mandiri Taspen Setuju Pengangkatan Panji Irawan sebagai Direktur Utama

Waskita Beton Precast Bidik Kontrak Baru Senilai Rp2,6 triliun pada 2026

Kesadaran ini membuat industri baja semakin dilihat sebagai penopang utama kemandirian ekonomi. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, sebagai produsen baja terbesar di Tanah Air, berada di garis depan upaya membangun kemandirian tersebut.

“Posisinya yang strategis membuat Krakatau Steel tak sekadar produsen, tetapi juga simbol ketahanan ekonomi nasional,” ungkap Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan.

Pelajaran dari Dunia: Baja sebagai Aset Strategis

Baja adalah bahasa universal pembangunan. Hampir semua negara yang serius menjaga kedaulatannya memiliki kebijakan khusus untuk melindungi industri ini. Amerika Serikat, yang sering dipersepsikan sebagai negara penganut perdagangan bebas, justru menerapkan tarif setinggi 50 persen untuk melindungi produsen dalam negeri.

Tiongkok menjadikan baja sebagai ujung tombak industrialisasi, menguasai lebih dari separuh produksi dunia melalui strategi terintegrasi yang melibatkan proteksi, subsidi, dan investasi besar-besaran. India bahkan membentuk Kementerian Baja untuk mengoordinasikan semua kebijakan lintas sektor.

Dari negara-negara dalam konflik seperti Ukraina hingga negara dengan perekonomian mapan seperti Uni Eropa, baja selalu diposisikan sebagai aset strategis. Di Ukraina, pabrik baja menjadi benteng pertahanan sekaligus sumber material militer. Di Eropa, baja dipandang sebagai bagian dari “kedaulatan strategis” yang harus diproduksi di dalam kawasan. Semua contoh ini mengajarkan bahwa industri baja bukan sekadar sektor ekonomi, melainkan bagian dari sistem pertahanan dan kedaulatan negara.

“Indonesia memiliki alasan kuat untuk mengambil pelajaran tersebut,” tegas Akbar.

Jika negara-negara besar rela memagari pasarnya demi melindungi baja, maka negara berkembang seperti Indonesia pun sepatutnya memiliki strategi perlindungan dan penguatan industri ini, tentu dengan penyesuaian terhadap kondisi domestik.

Kondisi Indonesia: Antara Capaian dan Ketergantungan

Setelah delapan dekade merdeka, Indonesia telah membuktikan kemampuannya menjaga kedaulatan politik. Namun, kemerdekaan ekonomi, khususnya di sektor baja, masih menghadapi tantangan. Kapasitas produksi baja nasional pada ahun ini ditargetkan di kisaran 21 juta ton per tahun, dengan target naik menjadi 27 juta ton pada 2029. Angka ini memang lebih tinggi dibanding masa lalu, tetapi masih jauh dari kebutuhan nasional, terutama untuk baja karbon yang dibutuhkan sektor infrastruktur, otomotif, dan pertahanan.

Kesenjangan antara kebutuhan dan kapasitas produksi ini membuat Indonesia bergantung pada impor. Situasi ini menyisakan risiko tersendiri: fluktuasi harga global, kebijakan proteksi negara eksportir, hingga gangguan rantai pasok internasional. Ketika harga baja melonjak di pasar dunia, pembangunan infrastruktur dalam negeri bisa ikut terganggu.

Akbar Djohan menegaskan, di sisi lain, Indonesia memiliki modal awal yang cukup menjanjikan. Krakatau Steel, tengah memperluas lini produksi dan meningkatkan kualitas produk, termasuk baja berkekuatan tinggi yang dibutuhkan untuk proyek-proyek strategis.

“Namun, upaya ini memerlukan dukungan ekosistem yang kondusif: pasokan bahan baku yang terjamin, kebijakan perdagangan yang melindungi industri lokal, serta investasi dalam teknologi yang kompetitif,” tambahnya.

Roadmap Krakatau Steel dalam Penguatan Industri Baja

Krakatau Steel sendiri, saat ini sudah memiliki roadmap hingga 2029 untuk menjadi panduan dalam penguatan bisnisnya. Adapun Langkah awal dengan melakukan pemulihan kinerja dan sinergi. Dalam tahap ini, Perseroan melakukan restrukturisasi hingga pengembangan integrated industrial estate/service.

Kemudian, langkah selanjutnya, melakukan optimalisasi rantai pasok dan integrasi operasi. Integrasi ini dilakukan denga memperluas sinergi indusri dari hulu ke hilir. Dan langkah pamungkasnya adalah dengan pengembangan kluster baja Cilegon kapasitas 10 juta ton. Dalam pengembangan ini, KS akan menginisasi Green Steel, bentuk fondasi pertumbuhan berkelanjutan, dan optimalisasi akses bahan baku dan energi terbarukan.

“Sederet upaya penguatan bisnis ini, akan meningkatkan dampak ekonomi nasional mencapai Rp 685 triliun dan menyerap 1 juta pekerja,” papar Akbar.

HUT ke-80: Momentum Menegaskan Kedaulatan Ekonomi

HUT ke-80 RI memberi kesempatan emas untuk melihat industri baja sebagai pilar kedaulatan ekonomi, bukan sekadar komoditas industri. Target ambisius untuk mencapai kapasitas produksi lebih dari 100 juta ton pada 2045 sejalan dengan visi Indonesia Emas. Namun, angka itu hanya akan bermakna jika dibarengi dengan penguasaan teknologi, perlindungan pasar, dan kebijakan yang berpihak pada produsen dalam negeri.

Membangun industri baja adalah perjalanan panjang yang memerlukan konsistensi lintas generasi. Ia bukan proyek yang bisa selesai dalam satu periode pemerintahan. Keberhasilan akan ditentukan oleh keberanian mengambil keputusan strategis, kesediaan berinvestasi pada kapasitas besar, dan komitmen mempertahankan keberpihakan pada industri ini.

“Dengan langkah yang tepat, Indonesia dapat memastikan bahwa kemerdekaan yang diraih pada 1945 bukan hanya kemerdekaan politik, tetapi juga kemerdekaan ekonomi yang berdiri di atas fondasi industri strategis yang kokoh. Baja, dalam hal ini, menjadi penopang tak tergantikan,” Akbar Djohan menambahkan.

Di tengah arus globalisasi, proteksionisme perdagangan, dan transisi energi, kemandirian industri baja akan menjadi penentu daya tahan ekonomi nasional. Jika fondasi ini kokoh, Indonesia tak hanya mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi juga berperan sebagai pemain penting di pasar global.

“Pada akhirnya, peringatan HUT ke-80 bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menetapkan arah masa depan — masa depan di mana kedaulatan Indonesia berdiri tegak di atas baja yang diproduksi oleh bangsanya sendiri,” pungkas Akbar.

Previous Post

RIG Merah Putih, Tonggak Kemandirian Industri Energi Nasional

Next Post

INKA Sukses Gelar Pembukaan Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Madiun

Related Posts

Berita Singkat BUMN : Bio Farma, Surveyor Indonesia, Petrokimia Gresik, Peruri, WIKA Gedung, Pusri, PLN, Bulog, Danareksa
Berita

Berita Singkat BUMN : IndonesiaRe, IIF, Hutama Karya, PI Logistik, Bank Mandiri, Pupuk Kaltim, PTPN 1, INKA, Peruri, Jasa Tirta 1, KAI, Krakatau Steel, GARAM, Petrokimia Gresik, INTI, IKI, PPI, PTPN 3, Rekind, KIMA, Pelni, PTPP,

13 Desember 2025
Mulai 23 Maret 2020, Bank Mantap Ubah Waktu Layanan untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Anak Perusahaan

Efektif 4 Desember 2025, RUPS Bank Mandiri Taspen Setuju Pengangkatan Panji Irawan sebagai Direktur Utama

13 Desember 2025
Waskita Beton Precast Lakukan Penandatanganan Kontrak Pengadaan Bantalan Beton Kemenhub
Anak Perusahaan

Waskita Beton Precast Bidik Kontrak Baru Senilai Rp2,6 triliun pada 2026

13 Desember 2025
Bank Mandiri Catat Salurkan Kredit untuk BUMN Sebesar Rp103,496 Triliun
Anak Perusahaan

Mandiri Investasi Gandeng Pegadaian dan Deutsche Bank untuk Meluncurkan Produk Reksa Dana ETF Emas Syariah pada 2026

13 Desember 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas
Berita

PLN Terus Kebut Siang Malam Perbaiki Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan, Penopang Pemulihan Kelistrikan Aceh

13 Desember 2025
Bio Farma Bersama Lembaga Eijkman Rintis Penelitian Vaksin Virus Corona
Berita

Bio Farma dan Fapon Bioindustries Indonesia Perkuat Kemandirian Kesehatan Nasional melalui Kerja sama Pengembangan IVD

13 Desember 2025
Next Post
Menteri Perkeretaapian Bangladesh  Lakukan Kunjungan ke INKA

INKA Sukses Gelar Pembukaan Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Madiun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2025: Ekspansi Berlanjut, Optimisme Pelaku Usaha Semakin Meningkat

5 hari ago
Bio Farma Bersama Lembaga Eijkman Rintis Penelitian Vaksin Virus Corona

Bio Farma Terima Kunjungan Resmi Gubernur Victoria untuk Perkuat Kemitraan Strategis di Bidang Kesehatan dan Bioteknologi

3 hari ago
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Puncak HUT ke-68 Pertamina, Dirut Pertamina Kawal Misi Kemanusiaan di Aceh

1 hari ago
Hutama Karya Tunggu Keputusan Resmi Pemegang Saham Kelangsungan Holding Infrastruktur

Hutama Karya Group Bantu Buka Kembali Akses Padang–Bukittinggi Lewat Lembah Anai

4 hari ago
Berita Singkat BUMN : Bio Farma, Surveyor Indonesia, Petrokimia Gresik, Peruri, WIKA Gedung, Pusri, PLN, Bulog, Danareksa
Berita

Berita Singkat BUMN : IndonesiaRe, IIF, Hutama Karya, PI Logistik, Bank Mandiri, Pupuk Kaltim, PTPN 1, INKA, Peruri, Jasa Tirta 1, KAI, Krakatau Steel, GARAM, Petrokimia Gresik, INTI, IKI, PPI, PTPN 3, Rekind, KIMA, Pelni, PTPP,

by redaksi
13 Desember 2025
0

Indonesia Re memperingati Hari Antikorupsi Sedunia 2025 (HAKORDIA), dengan menggelar sejumlah kegiatan edukatif yang berfokus pada penguatan budaya integritas, transparansi,...

Read more
Mulai 23 Maret 2020, Bank Mantap Ubah Waktu Layanan untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Efektif 4 Desember 2025, RUPS Bank Mandiri Taspen Setuju Pengangkatan Panji Irawan sebagai Direktur Utama

13 Desember 2025
Waskita Beton Precast Lakukan Penandatanganan Kontrak Pengadaan Bantalan Beton Kemenhub

Waskita Beton Precast Bidik Kontrak Baru Senilai Rp2,6 triliun pada 2026

13 Desember 2025
Bank Mandiri Catat Salurkan Kredit untuk BUMN Sebesar Rp103,496 Triliun

Mandiri Investasi Gandeng Pegadaian dan Deutsche Bank untuk Meluncurkan Produk Reksa Dana ETF Emas Syariah pada 2026

13 Desember 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

PLN Terus Kebut Siang Malam Perbaiki Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan, Penopang Pemulihan Kelistrikan Aceh

13 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In