Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia telah menyetujui 6.923 penerbangan tambahan selama periode mudik Lebaran.
Direktur Operasi Airnav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan total extra flight yang disediakan adalah sebanyak 21.790 penerbangan untuk 12 bandara utama di Indonesia. Jumlah tersebut meningkat hampir 11% dibandingkan dengan lebaran periode tahun lalu.
“Jumlah permintaan dari maskapai dan sudah approved sebanyak 6.923 flight,” kata Wisnu, Senin (11/6/2018).
Dia menambahkan dari jumlah tersebut Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng berkontribusi hingga 45,6% total extra flight di Indonesia, yakni sebanyak 3.163 penerbangan. Slot terbang yang masih tersedia khusus di Cengkareng adalah 368 slot dari 3.531 slot.
Penerbangan extra tersebut, lanjutnya, hanya dioperasikan untuk periode 7 hingga 24 Juni 2018. AirNav Indonesia telah memberikan batas pengajuan penerbangan tambahan hingga 25 Mei 2018.
Wisnu menegaskan maskapai tidak boleh mengajukan penerbangan tambahan lagi untuk kepentingan mudik Lebaran melewati batas waktu tersebut. Hal tersebut dikecualikan untuk kepentingan darurat selama periode mudik.
Pihaknya menjelaskan kepentingan darurat misalnya apabila terjadi kerusakan pesawat di bandara, sehingga membutuhkan pengiriman pesawat baru dari bandara lain.
Kebijakan penetapan extra flight jauh sebelum periode Lebaran tersebut baru pertama kali dilakukan. Musim Lebaran tahun sebelumnya, maskapai masih bisa mengajukan extra flight mendekati Idul Fitri.
Menurutnya, kondisi tersebut sangat mengancam keselamatan penerbangan. Terlebih, bandara memiliki kapasitas penerbangan maksimal yang berbeda untuk setiap jam.
Dikhawatirkan, pengajuan extra flight yang mendadak dari maskapai bisa menjadikan jumlah penerbangan di bandara akan menumpuk pada jam tertentu. Hal tersebut akan berdampak pada keterlambatan terbang.
Sejumlah upaya yang dipersiapkan antara lain kesiagaan dan kewaspadaan terhadap peningkatan lalu lintas udara, kesiapan personel, dan fasilitas navigasi. Selain itu, identifikasi hazard, mitigasi, dan contingency.
Pihaknya telah mempersiapkan sebanyak 3.222 personel selama periode libur Lebaran dengan 1.619 orang diantaranya terkonsentrasi pada bagian pengatur lalu lintas udara (air traffic controller/ATC) Di beberapa bandara besar. Seluruh personel diminta untuk tidak mengajukan cuti pada saat tersebut.
Upaya contingency yang dipersiapkan salahsatunya terkait dengan bencana erupsi gunung berapi, yakni penetapan status buka tutup operasional bandara, skenario pengalihan pendaratan (divert) pesawat menuju bandara terdekat, dan melakukan koordinasi terkait dengan ketersediaan parking stand.
Sebelumnya, AirNav Indonesia memprediksi kenaikan pergerakan pesawat selama libur Lebaran tahun ini mencapai 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengatakan pertumbuhan pergerakan pesawat (aircraft movement) pada musim Lebaran 2017 sebanyak 77.010 pergerakan, atau tumbuh 7,7% dari 71.473 pergerakan pada 2016.
“Tahun ini kenaikan masih linier. Prediksi kami bisa mencapai hingga 10%,” kata Novie, beberapa waktu lalu.
Sumber Bisnis.com