PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC mencatatkan penurunan kinerja operasional selama tahun 2020. Selama Pandemi Covid-19, pengiriman barang baik ekspor maupun impor juga kunjungan kapal dari negara-negara produsen utama banyak mengalami gangguan, hal ini tentunya cukup memberi dampak pada kinerja operasional IPC secara keseluruhan.
Dari capaian operasional unaudited, arus peti kemas selama tahun 2020 tercatat turun 9,7% menjadi 6,92 juta TEUs dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 7,66 juta TEUs. Sedangkan untuk arus non peti kemas terealisasi sebesar 50,13 juta ton, lebih rendah 16,5% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 60,03 juta ton. Sementara itu, arus kunjungan kapal juga mengalami penurunan sebesar 14,7% dibandingkan 2019, yaitu dari 209,12 juta GT menjadi 178,41 juta GT.
“Meskipun capaian operasional unaudited tahun 2020 IPC mengalami penurunan, namun IPC optimis tahun 2021 kegiatan industri global yang mempengaruhi arus ekspor-impor barang melalui bisnis kepelabuhanan akan membaik. Optimisme ini didukung dengan adanya peningkatan arus pengiriman barang pada Triwulan III tahun 2020 lalu,” ujar Arif Suhartono, Direktur Utama IPC.
Selama pandemi berlangsung, IPC juga secara konsisten berkolaborasi dengan perusahaan pelayaran dunia dengan memberikan pelayanan rute pelayaran langsung atau direct call ke sejumlah negara antara lain Australia, China, Taiwan, Hongkong, Korea Selatan dan Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Sumbe rIPC, edit koranbumn