Kementerian Perhubungan mendapatkan pagu angaran tahun 2021 sebesar Rp45 triliun. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan pembangunan infrastruktur.
Hal tersebut menjadi salah satu laporan dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Rabu, (2/9). Rapat kali ini membahas Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2021.
Dalam rapat juga saya sampaikan, pagu kebutuhan mencapai Rp75,74 triliun, sehingga ada kekurangan Rp30,14 triliun. Karena itu, Kemenhub akan mempertajam prioritas penyusunan komposisi pagu anggaran 2021.
Penajaman itu misalnya memperhatikan kegiatan major project dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Berdasarkan kebijakan redesain sistem perencanaan dan penganggaran yang baru, terdapat perubahan program, yang sebelumnya sembilan menjadi empat program. Untuk rincian penganggaran per program sendiri yakni Program Dukungan Manajemen (Rp. 9,5 triliun), Program Infrastruktur Konektivitas (Rp. 33,95 triliun), Program Riset dan Inovasi IPTEK (Rp. 112 milyar), dan Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (Rp. 2,09 triliun).
Adapun alokasi dukungan anggaran pada masing-masing Prioritas Nasional sesuai dengan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah 2021 Kemenhub meliputi;
Prioritas pertama, memperkuat ketahanan ekonomi, misalnya proyek pembangunan kereta api akses Bandara Adi Soemarmo, Solo. Prioritas kedua, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Contohnya: rekonstruksi Pelabuhan Pantolan.
Prioritas ketiga, meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.Contohnya, diklat vokasi pendidikan perhubungan. Prioritas keempat,memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar. Contohnya, subsidi angkutan perintis dan angkutan umum massal perkotaan.