PT Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA bagi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Obligasi Berkelanjutan I tahap 1 tahun 2017 dengan outlook stabil.
Pada saat yang sama, Pefindo juga menetapkan peringkat idAA atas MTN Subordinasi I/2018. Peringkat MTN Subordinasi BNI berada dua tingkat lebih rendah dari peringkat perusahaan, yang mencerminkan potensi terjadinya write-down atas efek tersebut jika BNI berada pada kondisi non-viable, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2016.
“Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang adalah superior,” tulus Pefindo dalam keterangan resmi, Rabu (7/7).
Peringkat tersebut mencerminkan tingkat kepentingan yang sangat besar bagi pemegang saham pengendali, posisi usaha BNI yang sangat kuat, profil profitabilitas yang sangat baik didukung oleh komposisi pendanaan yang menguntungkan, serta profil likuiditas yang kuat.
Namun peringkat tersebut sebagian dibatasi oleh profil kualitas aset yang moderat. Peringkat dapat turun jika terjadi penurunan dukungan dari pemegang saham pengendali, yang terlihat dari penurunan kepemilikan saham secara signifikan.
Pefindo menilai dampak pandemi dapat dikelola karena didukungan profil likuiditas yang kuat dari porsi dana murah yang besar. Sementara deposito bernilai besar didominasi oleh nasabah terafiliasi seperti institusi pemerintah dan badan usaha milik negara lainnya sehingga mengurangi risiko penarikan dana secara masif di luar perkiraan.
BNI menyediakan jasa perbankan yang komprehensif, termasuk perbankan korporasi, komersial, konsumer, internasional, dan treasury. BNI juga menyediakan jasa keuangan lainnya melalui anak usaha seperti perbankan syariah, pembiayaan, asuransi, dan sekuritas.
Sumber Kontan, Edit koranbumn