Dalam rangka mewujudkan pelayanan prima bagi pengguna jasa di provinsi Lampung, PT Pelabuhan Indonesia II/IPC Panjang menerapkan pola integrasi melalui Integrated Port Services yang akan memberikan dampak positif bagi stakeholders.
General Manager IPC Cabang Panjang, Drajat Sulistyo menjelaskan, terintegrasinya seluruh sistem layanan di pelabuhan Panjang bakal meningkatkan produktivitas serta ketepatan operasional. Sekaligus berdampak peningkatan performance terminal baik cabang maupun anak perusahaan.
“Selain itu menjadi solusi permasalahan operasional secara cepat dan akurat. Kedepan kami bukan sekedar pemilik lahan (land lord) tetapi sebagai trade facilitator bagi pelaku usaha di pelabuhan panjang,” jelas Drajat kepada wartawan di Jakarta, Jumat (21/12) seperti dikutip dari siaran persnya.
Adapun penerapan pola Integrated Port Services oleh IPC Cabang Panjang, diakui Drajat, bertujuan mengendalikan kinerja operasional. Diharapkan kedepan harus berdampak pada peningkatan performance layanan kepelabuhanan bagi pengguna jasa di pelabuhan Panjang.
Kini sistem pelabuhan Panjang telah berbasis digital, sesuai visi perusahaan untuk menjadi operator pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan bersama pola sinergi dan sentralisasi di control room gedung Integrated Port Services.
“Dimasa mendatang pelabuhan Panjang dapat menjadi buffer pelabuhan Tanjung Priok, apabila akses Trans Tol Sumatera rampung dengan dukungan pola Integrated Port Services dibawah kendali manajemen cabang,” pungkasnya.
Sumber Bisnis.com