Selaras dengan rencana Pemerintah untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT), Perum Jasa Tirta I serius untuk melakukan pengembangan potensi pembangkitan energi tersebut pada infrastruktur yang dikelola. Sebagaimana telah diprogramkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam Prioritas Nasional (PN) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022, Pemerintah menargetkan porsi EBT mencapai 15,7% dari bauran energi nasional dan akan terus meningkat hingga 23% di tahun 2024. Untuk mendukung hal tersebut, PJT I sudah mulai mencanangkan keterlibatannya sejak awal tahun.
Sebagai langkah percepatan, PJT I telah membuka peluang kerjasama dengan para investor yang telah menyatakan keberminatannya bekerjasama melalui LoI untuk mengembangkan potensi listrik yang sudah masuk di dalam RUPTL, seperti PLTS Kedungombo dan PLTS Sutami.
Salah satu diantaranya adalah Marubeni Corporation, investor Jepang yang telah berpengalaman dalam pengembangan IPP maupun kontraktor EPC pada sejumlah proyek pembangkit listrik di Indonesia. Hingga saat ini, Marubeni telah meyelesaikan kontrak dengan kapasitas lebih dari 112 GW dan sebagai IPP developer yang mengoperasikan lebih dari 38 GW ( _gross_) pembangkit listrik.
Selain PLTS, PJT I juga serius untuk melakukan pengembangan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) pada area waduk yang dikelola. Untuk potensi pengembangan PLTB, sejauh ini ada dua Wilayah Sungai (WS) yang sekiranya memenuhi kriteria yaitu di WS Brantas dan WS Bengawan Solo. Saat ini sedang dalam tahap studi awal oleh konsultan untuk menetapkan lokasi mana saja yang strategis dan berpotensi.
Kegiatan ini dapat menjadi langkah nyata perusahaan untuk serius melakukan pengembangan energi terbarukan. Harapannya kegiatan ini akan berefek positif dalam mendukung ketahanan energi dan meningkatkan performa bisnis PJT I kedepannya.