Komitmen tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB).
Acara penandatanganan berlangsung di Gedung Wisma Melati PT Pusri Palembang (28/11) dan menjadi momentum penting bagi Pusri dalam memantapkan kesiapan energi menuju penguatan operasional pabrik dan pengembangan fasilitas pendukung. Dokumen MoU ditandatangani oleh Direktur Utama Pusri, Maryono dan General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang. Serta serah terima dokumen MoU dilakukan oleh Direktur Operasi & Produksi Pusri, Sholikin bersama General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang. Penandatangan dilanjutkan dengan PJBTL antara SVP Pemeliharaan Pusri, Agung Prasetyanto, dan Manager UP3 PLN Palembang, Henry Nugroho.
Bagi Pusri, kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memastikan akses energi yang konsisten dan berkualitas tinggi. Dengan kebutuhan awal daya sebesar 13,8 MVA yang diperuntukkan bagi perkantoran, perumahan, hingga operasional pabrik, Pusri menegaskan bahwa ketersediaan listrik yang andal merupakan prasyarat utama untuk menjaga performa produksi yang efisien. Pusri juga menyampaikan bahwa kebutuhan suplai listrik tahap pertama dapat meningkat hingga 20 MVA seiring berkembangnya kebutuhan pabrik.
Dalam kerja sama ini, PLN menyediakan dedicated trafo serta jaringan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) khusus untuk Pusri. Infrastruktur ini menjadi komponen penting bagi Pusri dalam meningkatkan stabilitas suplai listrik, mengurangi risiko gangguan, serta memastikan setiap lini operasional dapat berjalan tanpa hambatan. Keandalan sistem kelistrikan ini mendukung Pusri menjaga kualitas produksi pupuk mulai dari proses pengolahan bahan baku, operasi unit pendukung, hingga pengiriman produk yang tepat waktu.
Direktur Operasi & Produksi Pusri Palembang, Sholikin, menegaskan bahwa kerja sama dengan PLN memiliki peran penting dalam menjaga operasional perusahaan.
“Kerja sama dengan PLN ini sangat strategis bagi Pusri. Kelancaran proses produksi pupuk bergantung pada pasokan energi yang stabil dan handal yang mana kami berharap MoU dan PJBTL ini dapat meningkatkan efisiensi operasi serta memastikan kontinuitas pasokan energi untuk mendukung target produksi perusahaan. Pada tahap pertama, Pusri membutuhkan suplai listrik PLN hingga 20 MVA,” jelas Sholikin.
GM PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, menyampaikan dukungan penuh terhadap kebutuhan Pusri sebagai salah satu industri vital nasional.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan PT Pusri Palembang. PLN berkomitmen menghadirkan pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan untuk mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri,” ujar Adhi.
Lewat penandatanganan MoU dan PJBTL ini, Pusri memperkuat langkah strategis dalam memastikan operasional perusahaan semakin tangguh dan efisien. Sinergi dengan PLN diharapkan menjadi fondasi jangka panjang yang mampu mendukung roadmap pengembangan Pusri, meningkatkan keandalan energi, dan memperkuat kontribusi Pusri sebagai pilar penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Sumber Bisnis, edit koranbumn













