Hari ini PT Angkasa Pura II (Persero) mengumumkan rencananya untuk menerbitkan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan “Obligasi BerkeIanjutan I Angkasa Pura II Tahun 2018”. Penjamin Pelaksana Emisi PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura II Tahap I Tahun 2018 dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh miliar rupiah). Obligasi terbagi menjadi 2 seri di mana Seri A berjangka waktu 3 (tiga) tahun, dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 8,50 % – 9 % per tahun. Seri B berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 8,75 % – 9,25 % per tahun. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi.
Obligasi ini mendapatkan peringkat idAAA (Triple A) dari Peringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
Dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura II Tahap I Tahun 2018, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan Perseroan untuk pengembangan dan peremajaan sisi udara (antara lain pembangunan dan pengembangan runway, taxiway, apron, dan fasilitas penunjang lainnya) dan sisi darat (antara lain pembangunan dan pengembangan gedung terminal, gedung parkir, aksesibilitas, dan fasilitas pendukung lainnya) dari bandara-bandara yang dikelola Perseroan.
Director of Finance Angkasa Pura II, Andra Y Agussalam mengatakan, “Ada beberapa hal yang membuat kami berhasil memperoleh peringkat obligasi, yaitu pengalaman dan track record Perseroan, manajemen operasi yang mumpuni, serta profil pengelolaan bandara udara yang baik.” ”Kami optimistis Penawaran Umum ini akan sukses,” lanjut Andra pada Investor Gathering Angkasa Pura II, Rabu (7/11).
Angkasa Pura II optimis akan memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 30 November 2018, dan melakukan penawaran umum pada tanggal 3 dan 4 Desember 2018. Sedangkan untuk tanggal penjatahan diperkirakan tanggal 5 Desember 2018 dan ditutup dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Desember 2018.
Pendapatan usaha Angkasa Pura II pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp730.374 juta atau sebesar 19,33% dari Rp3.777.539 juta pada tanggal 30 Juni 2017 menjadi Rp4.507.913 juta pada periode yang sama tahun 2018. Hal ini terutama disebabkan karena kenaikan pada pendapatan aeronautika dan non-aeronautika masing-masing sebesar Rp564.034 juta atau 24,24% dan Rp166.340 juta atau 11,46%.
Laba usaha Perseroan pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp93.800 juta atau sebesar 7,60% dari Rp1.234.376 juta pada tanggal 30 Juni 2017 menjadi Rp1.328.176 juta pada periode yang sama tahun 2018. Hal ini terutama disebabkan karena peningkatan dari pendapatan usaha Perseroan sebesar Rp730.374 juta yang melebihi peningkatan beban usaha Perseroan yang hanya sebesar Rp636.575 juta.
“Potensi pariwisata di Indonesia masih dapat dikembangkan. Upaya pemasaran pariwisata dapat dilakukan di wilayah Indonesia Barat yang menyasar warga mancanegara Asia Tenggara kelas menengah-atas yang berlibur akhir pekan di Indonesia. Juga untuk penumpang domestik di mana perkembangan ekonomi pada wilayah ini cukup pesat, sehingga secara natural akan berimbas pada peningkatan jumlah penumpang”, pungkas Andra.
Sumber APII