Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ADHI ditugaskan bersama dengan PT Penta Rekayasa untuk dapat menyelesaikan renovasi Stadion Manahan Solo sesuai dengan target, yakni pada September 2019. Lalu, apa sajakah yang akan berubah dari Stadion Manahan Solo?
Stadion Manahan yang pernah menjadi tuan rumah bagi ajang olahraga difabel tingkat regional, Asian Paragames 2011, akan disulap mengikuti standar yang ditetapkan FIFA.
Salah satu perubahan yang akan terlihat di Stadion Manahan adalah kursi panjang yang akan diganti serupa dengan SUGBK, yaitu single seat. Kemudian, sistem pencahayaan stadion akan mengikuti standar broadcast, dengan melihat aturan FIFA yang memiliki standar minimal untuk sistem pencahayaan, yaitu 2.000 lux. Direncanakan Stadion Manahan memiliki sistem pencahayaan 2.200 hingga 2.400 lux. Perubahan juga akan terjadi pada rumput stadion.
Saat ini, rumput stadion ditanam menggunakan rumput jenis Zoysia Japonica. Rumput ini dinilai dapat mendukung permainan karena memiliki tekstur lebih tebal sehingga pemain bisa terhindar dari cedera.
Sumber ADHI KARYA / Edit koranbumn