Perhutani Banyuwangi Raya bersama Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Banyuwangi dan stakeholder lainnya menggelar diskusi dengan tema bicang santai nan serius (Bisnis) Perhutanan Sosial bertempat di Southel café Banyuwangi, Kamis (23/6).
Acara diskusi dalam rangka upaya penguatan perhutanan sosial dan peningkatan klasifikasi kelas kelompok perhutanan sosial ini dihadiri 30 peserta yang terdiri Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Banyuwangi Barat, Banyuwangi Utara, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Banyuwangi, tenaga pendamping masyarakat (TPM) Perhutani Banyuwangi Raya, pendamping perhutanan sosial, penyuluh kehutanan.
Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan Panca Putra Sihite menyampaikan, acara tersebut sebagai upaya peningkatan klasifikasi kelas kelompok perhutanan sosial untuk penguatan perhutanan sosial.
Dengan peningkatan klasifikasi kelas kelompok perhutanan sosial tersebut, diharapkan dapat menjadikan kelompok itu menjadi mandiri, maju, produktif dan sejahtera, ujarnya.
Terima kasih kepada Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Banyuwangi dan segenap pihak yang terkait lainya atas sinergitasnya mendukung kegiatan perhutanan sosial ini. Yang terpenting tujuan dari pengelolaan hutan adalah hutan lestari masyarakat sejahtera, kata Panca.
Sementara Kepala CDK Banyuwangi Hoshaiah Nemi Lantu mengatakan, bahwa diskusi ini sebagai tindak lanjut hasil kunjungan Deptuti II KSP pada 20 Juni 2022 di Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kemuning Asri KPH Banyuwangi Utara.
Menurutnya dalam kunjungan itu diharapkan untuk mendorong pemberdayaan dan kemandirian kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) bisa lebih maju, berkembang dan naik kelas dari blue ke silver, dari silver ke gold, dari gold ke platimum, papar Nemi”.
Dia melanjutkan, terkait SK Kementerian LHK No. 287 tahun 2022 terkait KHDPK, agar semua pihak sabar dan menunggu kejelasan dari pemerintah dan untuk itu kita fokus melanjutkan pekerjaan seperti yang sudah berjalan, salah satunya yakni mengawal suksesi program perhutanan sosial dan menjaga kondusifitas dilapangan, jelasnya.
Selanjutnya, Sumardi TPM Perhutani Banyuwangi Selatan menyatakan sependapat dan mendukung upaya penguatan dan peningkatan klasifikasi kelas kelompok perhutanan sosial termasuk mendorong pemberdayaan dan kemandirian kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) untuk maju dan berkembang.
“Kami siap kawal dan mendampingi dalam pelaksanaanya agar tujuan hutan lestari masyarakat sejahtera dapat terwujud,” katanya. (Kom-PHT/Bws/Dik).