Dalam melaksanakan bisnisnya Pertamina senantiasa mengedepankan inovasi untuk menghadapi tantangan dan dinamika yang terjadi. Dampak pandemik dimana permintaan atas kebutuhan migas yang turun, harga minyak yang terus naik, dan persaingan usaha yang semakin meningkat di pasar regional menuntut strategi bisnis yang tidak saja mampu membuat perusahaan bertahan namun juga memenangkan persaingan di kancah internasional termasuk untuk mendukung pertumbuhan perusahaan maupun mengakselerasi national economic recovery.
Untuk memperkuat dan mendorong strategi tersebut Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Shipping yang memiiki peran untuk mendistribusikan energi ke seluruh negeri. Dimana saat ini, PIS mengoperasikan kapal-kapal pengangkutan BBM, Crude Oil, LPG dan Petrokimia dengan kemampuan distribusi sebesar 119 juta Kiloliter di dalam negeri dan 26 juta kiloliter di luar negeri maka PIS perlu melakukan langkah langkah efektif dan efisien di sektor operasional / transportation cost dengan menciptakan inovasi digital.
Enhanced Daily Tanker Position (EDTP) 2.0
Inovasi digital yang dikembangkan oleh PIS adalah program automasi tanker monitoring atau Enhanced Daily Tanker Position (“EDTP”) 2.0 dan saat ini, program EDTP telah dikembangkan ke tahap lebih lanjut yaitu versi otomatis dan terdigitalisasi. Dengan adanya program EDTP maka monitoring yang sebelumnya dilakukan secara manual melalui komunikasi antara programmer kapal dengan awak kapal dan menggunakan fitur sederhana web based serta tidak dapat mendeteksi fraud kini sudah teratasi dengan baik. Aplikasi EDTP ini digunakan Pertamina dalam Memonitor seluruh armada baik di dalam maupun di luar negeri yang dapat diakses dari Pertamina Integrated Command Center (PICC).
“PIS harus terus berinovasi dan tidak boleh berpuas diri dengan program EDTP 1.0 (versi sebelumnya), terus dikembangkan mengingat kondisi pandemik ini menuntut PIS untuk dapat mengoptimalkan pendapatan dari setiap aspek kegiatan operasional. Pada versi terbaru atau program EDTP 2.0., Aplikasi telah dilengkapi dengan Algoritma untuk mendeteksi kecepatan kapal, aktivitas shipment kapal, potensi keterlambatan kapal penyebab depot kritis, cuaca dan gelombang yang terkoneksi dengan BMKG, dan dapat diakses secara real time melalui system berbasis web atau aplikasi telepon genggam.” ujar Arief Kurnia Risdianto, Direktur Operasi PIS.
Inovasi yang dilakukan melalui program EDTP 2.0. ini memberikan hasil yang nyata yaitu optimalisasi jumlah penggunaan kapal yang diikuti dengan Integrated Port Time lebih efisien apabila dibandingkan dengan perusahaan shipping internasional yang lain (17% lebih rendah dibandingkan perusahaan yang lain), optimalisasi penggunaan jumlah kapal dapat menekan biaya operasional tanpa harus menaikkan biaya jasa perusahaan (walaupun harga minyak terus meningkat) sehingga tidak membebani masyarakat Indonesia dan menghasilkan saving biaya pengangkutan sebesar USD 84 Juta.
“Selain hasil nyata yang dapat dihitung secara operasional, Program EDTP 2.0. GO DIGITAL yang dikembangkan oleh PIS juga mendukung program sustainability (GO GREEN) dengan penerapan dekarbonisasi dimana terjadi penurunan konsumsi bunker yang berimbas pada penurunan emisi bahan bakar sehingga perusahaan turut berpartisipasi mengurangi dampak lingkungan dan penerapan ESG (Environmental, Social and Good Governance), Inovasi ini juga menjadi kebanggaan kami karena telah mendapatkan Penghargaan di ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia 2021”. tutup Erry Widiastono, Direktur Utama PIS
Sumber Pertamina, edit koranbumn