Kegiatan Pertamina Energy Acceletator Training Program yang dilaksanakan mulai 7 Januari 2019 selesai dilaksanakan di Universitas Pertamina, Simprug, Jakarta (11/1/2019).
Ramanda Melati dari Direktorat SDM selaku panitia penyelenggara mengungkapkan, acara ini merupakan salah satu perusahaan membentuk kapabilitas kepemimpinan mulai dari level asisten manager.
“Mereka dipersiapkan untuk menjadi VP atau SVP di masa depan,” ujar Ramanda.
Ramanda menjelaskan, di awal tahun Direktorat SDM bekerja sama dengan direktorat masing-masing untuk memilih sekitar 400 pekerja terbaik dari masing-masing fungsi untuk mengikuti program catalyser dan kemudian diseleksi sehingga terpilih 120 orang.
“Dari 120 orang ini dibagi menjadi empat program. Ke-28 orang yang mengikuti batch II ini merupakan bagian dari pekerja terpilih tersebut,” sambungnya.
Menurutnya, harapan perusahaan sangat besar kepada peserta Pertamina Energy Acceletator Training Program. “Manajemen tetap berkomitmen agar para calon pemimpin Pertamina di masa depan memiliki mental leadership yang berkualitas dan siap menghadapi segala tantangan untuk memenangkan persaingan,” tukas Amanda.
Kegiatan selama empat hari ini ditutup setelah 10 materi disimak oleh para peserta. Materi disampaikan oleh INSEAD The Business School for the World. Pada hari terakhir, materi yang dipaparkan mengenai Strategic Thinking Blue vs Read dan Blue Ocean Strategy: Creative Valur in New Markets oleh Guoli Chen.
Salah satu peserta, Eva Maria dari Fungsi Legal mengaku antusias mengikuti rangkaian program ini. “Dari sini kami belajar mengenai pengembangan kapabilitas diri sebagai pemimpin, mulai dari strategic thinking, inovasi bagaimana memenangkan persaingan, terutama tantangan Pertamina ke depan. Kita bisa harus mampu mengembangkan bisnis di era bisnis yang penuh ketidakjelasan. Bagaimana menjadi calon leader agar bisa membaca atau memprediksi kondisi bisnis ke depan dan bagaimana untuk merespon atau mengantisipasi perubahan itu,” ujarnya.