• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Kamis, 15 Mei 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Pertamina NRE Terus Lakukan Transisi ke Perusahaan Energi Hijau

by redaksi
26 Maret 2022
in Berita
0
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Power and Renewable Energy (NRE) terus melakukan transisi dari perusahaan migas menjadi perusahaan energi hijau (green energy) yang mencakup delapan portofolio.

Perluasan portofolio energi hijau tersebut meliputi  energi panas bumi, hidrogen, Baterai EV dan sistem penyimpanan energi, gasifikasi, kilang hijau, bioenergy, serta sirkuler ekonomi karbon dan energi baru terbarukan, salah satunya sebagai project developer untuk proyek-proyek solar PV.

RelatedPosts

Dukung Asta Cita Kesetaraan Gender, BTN Dorong Pemberdayaan Perempuan

Dukung Pemerataan Ekonomi, Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan kepada 35,4 Juta Pelaku Usaha dan Jangkau 182 Juta Nasabah Tabungan

Cerita Mitra Binaan Bukit Asam Mengangkat Wastra Khas Lampung

Dannif Danusaputro, Direktur Utama Subholding Power and NRE (PNRE) Pertamina, mengatakan di sektor panas bumi, perusahaan akan meningkatkan  kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Jika pada 2020 PLTP yang  dikelola oleh PT  Pertamina Geothermal, anak usaha Pertamina PNRE sebanyak 672 megawatt (MW) pada 2026 diproyeksian bertambah jadi 1.128 MW.

“Dari pengembangan panas bumi, PNRE juga telah memulai inisiatif pemanfaatan hidrogen hijau di Indonesia yang akan menggunakan listrik dari lapangan panas bumi Pertamina dengan potensi total 8.600 kilo gram hidrogen per hari,” ujar Dannif saat berbicara pada  webinar dengan tema: “PLTS Atap untuk Industri, Siapa yang Untung?” yang digelar Rabu (23/3).

Selain Danif, hadir sebagai pembicara dalam webinar Munief Budiman, Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Retail PLN; Ketua APAMSI; Christoper Liawan, CEO PT Sky Energi Indonesia Tbk; dan Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia.

Dannif mengatakan, pada portofolio Baterai EV & Sistem Penyimpanan Energi, PNRE Pertamina berpartisipasi dalam perusahaan patungan pengembangan baterai. PNRE Power memproyeksikan pada 2029 produksi batereai 140 GWh. “Kami juga ikut dalam pengembangan ekosistem batera, termasuk swapping dan charging business,” ujarnya.

Untuk gasifikasi, PNRE Pertamina juga  mengembangkan pembangunan pabrik methanol untuk gasifikasi dengan kapasitas 1000 ktpa. Pabrik methanol tersebut diproyeksikan on stream pada 2025. “Kami juga proyeksikan DME dangan kapasitas 5200 KTPA on stream pada tiga tahun ke depan,” katanya.

Untuk green refinery, lanjut Dannif, konstruksi kilang hijau dengan kapasitas 6 – 100 KTPA diproyeksikan pada 2025. Adapun untuk bioenergi peningkatan kapasitas pembangkit pada 2026, terdiri atas biomassa/Biogas 153 MW, Bio blending Gasoil & bensin, Biocrude dari alga dan etanol 1.000 KTPA on stream pada 2025.

“Kami juga berencana untuk menerapkan Circular Carbon Economy di beberapa daerah. Ada beberapa kegiatan untuk daur ulang pada biomassa dan biogas dan reduce pada solar PV, EV, dan LNG Bunkering serta penggunaan Kembali (reuse) CO2 untuk EOR dan methanol,” katanya.

Hingga  empat tahun ke depan, Pertamina PNRE juga focus pengembangan pembangkit   PV surya, Angin, dan Hidro. PLTS yang sudah dipasang Pertamina NRE kebanyakan berada di lingkungan Pertamina. “Tahun ini target 200 MW terpasang, kebanyakan adalah rooftop,” katanya.

Saat ini Pertamina NRE memiliki kapasitas solar PV 12,4 MW. Selain PLTS, ada juga pembangkit biomass 4,4 MW serta yang menjadi backbone, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 672 MW dan gas to power 1.760 MW.

Menurut Dannif, dari sisi benefit, PLTS seharusnya sesuatu yang mudah untuk dijual, terutama untuk sister company Pertamina NRE. “Key challenge dari sisi affordability, grid connectivity, regulatory barriers, dan access to financing. Regulatory barrier, menurut saya Indonesia masih single buyer, menjadi challenge untuk pemain di renewable,” katanya.

Linus Andor Maulana, Ketua Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI), mengatakan faktor negative cycle menjadi penyebab tidak berkembangnya industri solar PV di Indonesia. Negative cyle yang terjadi akibat ada limited capacity sehingga low economic scale tidak tercapai. Selain itu, low demand, low new investment, serta high cost dan price low feasibility.

“Kalau industri ini mau ditumbuhkan di hulunya, ada peluang bisnis, menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan kemampuan nasional,” kata Linus.

Menurut Linus, di Indonesia banyak tambang kuarsit untuk dikembangkan. Namun untuk itu perlu investasi yang cukup besar. Untuk penambangan dan pengolahan konsentrat kuarsit dan dikembangkan menjadi kuarsa murni diperlukan investasi US$160 juta.

Reduksi dan pemurnian dari kuarsa murni ke metalurgical grade investasinya US$455 juta. “Dan untuk menjadi produk elektronika dan chemical, solar cell dibutuhkan investasi US$250 juta,” kata dia.

Sementara itu, PT PLN (Persero) memproyeksikan pengembangan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) akan mengalami peningkatan besar-besaran mulai 2028 dikarenakan kemajuan teknologi baterai yang semakin murah. Setelah itu, kenaikan secara eksponensial akan mulai terjadi pada 2040.

Menurut Munief Budiman, pada 2045 porsi EBT sudah mendominasi total pembangkit. “Dekade berikutnya seluruh pembangkit listirk di Indonesia berasal dari EBT,” ujar Munief.

Munief mengatakan PLN berkomitmen mendukung pemerintah untuk mencapai target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025 yang ditunjukkan pada pilar transformasi green PLN. Transformasi PLN untuk pilar green dengan berupaya memimpin transisi energi Indonesia melalui peningkatan EBT secara pesat dan efisien.

“Green breakthrough kami adalah implementasi RJPP 2019-2024, launch green booster 3,5 GW, dan launch large scale reneable energy,” kata Munief

Menurut Munief, pada 2015-2019 PLN mempunyai forecast demand dari kebutuhan tenaga listrik yang cukup tinggi. Ini akan menjadi dasar PLN menyiapkan infrastruktur untuk respon pertumbuhan yang tinggi. Namun pada 2016-2017 ternyata pertumbuhan tenaga listrik tidak seperti yang diharapkan. Padahal pada 2015 sudah ada komitmen pembangunan proyek IPP yang sudah berjalan.

“Ini menjadi hal yang harus kita antisipasi. Pada 2019 estimasi diupayakan dikoreksi. Pada 2021 estimasi demand dari 361 TWh, dikoreksi jadi 279 TWh. Target 2022 estimasi demand 392 TWh, dikoreksi jadi 300 TW,” ungkap dia.

Saat ini sebaran sistem kelistrikan secara nasional  semuanya surplus sangat tinggi di atas 30-40%. Ada yang bahkan 109 persen di sistem Nias. Untuk Jawa – Bali surplusnya 50 persen.

Munief mengatakan hanya ada beberapa di sistem khatulistiwa yang sistem reserve marginnya 9%. Ini menunjukkan cadangan kapasitas listrik banyak yang belum terutilisasi. “PLN perlu arif dan bijaksana agar kapasitas ini bisa dimanfaatkan dan bisa ikut berpartisipasi dalam pengembangan EBT,” katanya.

Christoper Liawan, Direktur Utama Sky Energy, mengatakan PLTS merupakan salah satu jenis pembangkit EBT dengan potensi terbesar yaitu 207,8 GW. Namun masih ada kendala dalam pengembangan PLTS, khususnya PLTS atap.

Berdasarkan hasil kajian, 92 persen masyarakat masih memiliki keraguan untuk menggunakan PLTS atap. Kurang pemahaman terhadap teknologi PLTS atap, masih menganggap harganya mahal, dan belum mendapatkan jawaban yang tepat terkait produk dan manfaat penghematan listrik dari PLTS atap.

“Selain itu infrastruktur bangunan di Indonesia masih belum mampu mendukung penggunaan solar panel atap konvensional yang terlalu berat,” kata dia.

sumber Kontan, edit koranbumn

Previous Post

Tahun 2025, BNI Target Tingkatkan Rasio Laba (RoE) Lampaui 18%

Next Post

Awal Tahun 2022, IPCC Catat Pertumbuhan Aktivitas Bongkar Muat Kendaraan Berat

Related Posts

Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berita

Dukung Asta Cita Kesetaraan Gender, BTN Dorong Pemberdayaan Perempuan

15 Mei 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Berita

Dukung Pemerataan Ekonomi, Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan kepada 35,4 Juta Pelaku Usaha dan Jangkau 182 Juta Nasabah Tabungan

15 Mei 2025
Festival Kuliner Sambut Hari Jadi PTBA
Berita

Cerita Mitra Binaan Bukit Asam Mengangkat Wastra Khas Lampung

15 Mei 2025
UEFA EURO 2020, Tayangan Spesial IndiHome di Tahun 2020
Berita

OCA dari Telkom Dorong Transformasi Digital Ramah Lingkungan dalam Pengelolaan Pajak Daerah

15 Mei 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas
Berita

Promo Tambah Daya PLN Kembali Hadir! Diskon 50% Spesial Hari Kebangkitan Nasional

14 Mei 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

Danantara akan Memberikan Suntikan Modal kepada Tiga BUMN Baru Agrinas

14 Mei 2025
Next Post
CSR BUMN Peduli Covid-19 : Hakaaston, IPC Car Terminal, Berdikari, PTPN III

Awal Tahun 2022, IPCC Catat Pertumbuhan Aktivitas Bongkar Muat Kendaraan Berat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

Turut Bangun Pondasi SDM Unggul, BRI Perkuat Pendidikan di Daerah 3T dengan Teknologi

3 hari ago
Tingkatkan Penghijauan Kawasan Bakauheni Harbour City, ASDP dan Pemprov Lampung Gelar Penanaman Pohon

Hadapi Libur Panjang Waisak, ASDP Imbau Pengguna Jasa Beli Tiket Online dan Datang Tepat Waktu ke Pelabuhan

5 hari ago
WORSKHOP BUMN DAN ANAK USAHA BUMN 13 Juni 2025 : APAKAH KERUGIAN BUMN BUKAN LAGI KERUGIAN NEGARA?

WORSKHOP BUMN DAN ANAK USAHA BUMN 13 Juni 2025 : APAKAH KERUGIAN BUMN BUKAN LAGI KERUGIAN NEGARA?

3 hari ago
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

Listrik SuperSUN Hadir di Pulau Satangnga, Hidupkan Denyut Kehidupan Warga

3 hari ago
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berita

Dukung Asta Cita Kesetaraan Gender, BTN Dorong Pemberdayaan Perempuan

by redaksi
15 Mei 2025
0

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menegaskan komitmennya dalam mendorong kesetaraan gender di lingkungan kerja dengan mendukung pemberdayaan Srikandi BTN....

Read more
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

Dukung Pemerataan Ekonomi, Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan kepada 35,4 Juta Pelaku Usaha dan Jangkau 182 Juta Nasabah Tabungan

15 Mei 2025
Festival Kuliner Sambut Hari Jadi PTBA

Cerita Mitra Binaan Bukit Asam Mengangkat Wastra Khas Lampung

15 Mei 2025
UEFA EURO 2020, Tayangan Spesial IndiHome di Tahun 2020

OCA dari Telkom Dorong Transformasi Digital Ramah Lingkungan dalam Pengelolaan Pajak Daerah

15 Mei 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

Promo Tambah Daya PLN Kembali Hadir! Diskon 50% Spesial Hari Kebangkitan Nasional

14 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In