PT Pertamina (Persero) disebut berperan untuk menyiapkan mitra strategis untuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik yang dijalankan oleh Indonesia Holding Battery (IHB).
SVP Strategy & Investment Pertamina Daniel S. Purba mengatakan bahwa pihaknya tengah menjajaki dengan penyedia teknologi baterai listrik bersamaan dengan proses pembentukan holding baterai yang dijadwalkan selesai pada Juni 2021.
“Kami dengan pemilik teknologi baterai juga sedang mendiskusikan HoA [head of agreement]. Jadi, saat ini PT [holding] ini selesai kita langsung tanda tangan dengan calon partner,” katanya dalam acara Prospek Pembentukan Holding Baterai, Kamis (4/3/2021).
Daniel mengatakan bahwa pemilihan mitra strategis memiliki peran penting dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik. Menurutnya, untuk di dalam negeri belum ada perusahaan yang memiliki pengalaman dalam pengembangannya.
Selain itu, masih terbatasnya peminat baterai menjadi masalah yang harus dipecahkan melalui kemitraan strategis. Hal itu agar rantai bisnis baterai kendaraan listrik bisa berjalan mulai dari hulu hingga ke manufaktur kendaraan listrik.
“Secara paralel kami juga melakukan negosiasi baterai company yang punya pengalaman dan teknologi, network, pasar, di balik calon partner ini mereka harus bicara dengan pembeli baterai ini nantinya, dengan car manufacturing-nya atau pun motorcyle manufacturing,” ungkapnya.
Adapun, LG Chem Ltd dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) merupakan calon mitra strategis yang akan digandeng dalam proyek baterai kendaraan listrik.
Investor asal Korea Selatan dan China itu berpotensi menjadi mitra Indonesia Battery Holding atau Indonesia Battery Corporation yang akan dibentuk untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik (baterai EV) secara terintegrasi dari hulu hingga hilir senilai US$13,4 miliar—US$17,4 miliar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn