PT Pertani (Persero) berhasil memasok kebutuhan benih padi inbrida untuk lebih dari 1 juta hektar sawah di seluruh Indonesia sepanjang 2020.
Direktur Operasional Pertani Lalan Sukmaya mengatakan capaian penjualan benih Pertani sampai Desember 2020 mencapai 31.150 ribu ton dengan rincian permintaan pasar benih padi bantuan pemerintah sebesar 28.855 ton dan penjualan secara retail ke distributor dan kios retail sebesar 2.295 ton.
Lalan mengungkapkan, total kebutuhan benih padi nasional kurang lebih 350 ribu ton per tahun, sementara benih padi bantuan pemerintah melalui E-Katalog Kementerian Pertanian (Kementan) sebesar 73.251 ton untuk luasan 2.930.048 hektare.
“Dari total 73.215 ton, alhamdulillah Pertani sudah memasok sebanyak 28.855 ton, yang artinya 39 persen dari bantuan benih padi bantuan Kementan. Itu setara dengan kebutuhan untuk 1,14 juta hektar sawah,” ujar Lalan
Untuk penugasan pasar benih padi bantuan pemerintah melalui E-Katalog Kementan, kata Lalan, Pertani tidak mendapatkan penugasan khusus, melainkan murni dengan produsen yang terdaftar pada E-Katalog Benih Padi Kementan, baik dari sisi harga, kualitas, pelayanan, dan kemampuan distribusi ke titik bagi kelompok tani.
Lalan menambahkan, Pertani mendukung penuh kegiatan program ketahanan pangan yang dicanangkan Kementan melalui penyediaan benih pada sistem E-Katalog Kementan.
“Sejalan dengan arahan Bapak Erick Thohir, BUMN memiliki kewajiban pelayanan publik karena dalam praktik di lapangan, banyaknya permintaan benih dari para petani daerah-daerah yang tidak mudah dijangkau seperti Kepulauan Natuna, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Halmahera,” ungkap Lalan.
Kata Lalan, untuk mencapai target pemasaran benih padi, Pertani merancang strategi pemasaran dengan menentukan segmentasi pasar yang terdiri atas penguasaan pasar benih padi bantuan pemerintah melaui E-katalog Kementan serta penguatan pasar produk benih padi (nonpemerintah) seperti ke distributor dan kios pertanian.
“Ke depannya Pertani akan berusaha lebih keras untuk meningkatkan kinerja operasional sehingga dapat memperbesar pasar ritel dan tercapainya target laba,” kata Lalan menambahkan.
Sumber Republika, edit koranbumn