PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berencana segera melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di tahun ini.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menerangkan setelah 44 tahun beroperasi, saat ini PKT menargetkan performa perusahaan yang lebih agresif. Hal itu dilakukan berbagai inisiatif strategi perusahaan dengan berbagai skenario pendanaan terus di kaji termasuk IPO.
Dia mengatakan fokus Pupuk Kaltim saat ini adalah bagaimana PKT dapat mempertahankan kinerja serta tata kelola perusahaan yang baik dan memperkuat posisi di industri petrokimia seiring dengan potensi industri yang semakin menjanjikan. Sehingga dia berharap PKT mampu berkontribusi bagi perekonomian.
Di samping itu, demi memperkokoh dominasi pada industri petrokimia berbasis gas alami, dia mengatakan perusahaan juga melakukan pengembangan berbasis renewable resources.
Sehingga sejumlah langkah strategis pun disiapkan guna mempercepat pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Beberapa di antaranya yakni meningkatkan kapasitas pabrik dan produksi dengan melakukan pembangunan pabrik Amoniak dan Urea di Papua Barat, pembangunan pabrik Amonium Nitrat, pembangunan unit Urea Pabrik 1A dan pembangunan pabrik NPK.
PKT juga melakukan program loading rate urea curah, program automatic bagging, revamping Pabrik 2 untuk meningkatkan efisiensi, serta penyehatan Urea ex Pabrik 1 untuk meningkatkan fleksibilitas produk.
“Kami juga melakukan diversifikasi usaha pembangunan pabrik soda ash, methanol dan fokus pada pengembangan industri oleokimia dan biofertilizer (pupuk hayati),” tambah dia.
Selain itu, sejalan dengan roadmap pertumbuhan kedua PKT untuk 40 tahun ke depan, perusahaan akan fokus kepada praktek bisnis yang berkelanjutan, orientasi produksi dan operasional perusahaan ada pada keseimbangan people, planet, dan profit dengan penerapan prinsip-prinsip circular economy, ESG, dan pertumbuhan yang keberlanjutan.
“Dengan kinerja dan capaian positif ini, kami optimis PKT akan tetap unggul dibandingkan dengan pemain lainnya di industri pupuk di Indonesia maupun mancanegara, terutama pasar Asia Pasifik,” harapnya.
Tapi, dia belum bisa memastikan kapan rencana IPO itu akan dilakukan. Yang pasti, pihaknya kini tengah fokus mempertimbangkan waktu tepat untuk meluncur di bursa.
“Kami masih pertimbangkan waktu yg paling tepat dengan melihat dinamika pasar,” tutup dia.
Sumber KOntan, edit koranbumn