Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) mengungkap pangsa pasar apartemen berkonsep transit oriented development (TOD) di kalangan milenial laku keras.
Project Director Perum Perumnas, Asta Ivo BS. Meliala mengatakan TOD merupakan salah satu dari tiga inisiasi Perumnas untuk menghadirkan hunian terjangkau bagi generasi milenial.
“Dari 7 hunian vertikal, data per April 2023, tingkat keterlakuan unitnya itu di atas 65 persen dengan 41 persennya dibeli oleh milenial untuk harganya sendiri dari 7 lokasi itu kisaran Rp200 juta – Rp500 juta,” kata Asta Ivo, Senin (5/6/2023).
Adapun, 7 hunian vertikal yang dimaksud yaitu Mahata Margonda, Samesta Parayasa, Mahata Tanjung Barat, Berdama Samesta Dramaga, Samesta Alonia, Samesta Centraland, dan Mahata Serpong.
Dia melanjutkan, pihaknya memiliki upaya lain untuk memberikan hunian bagi milenial yaitu dengan melakukan revitalisasi di sejumlah rumah susun (rusun) lama untuk di bangun kembali.
“Kami bangun kembali dengan jumlah tower yang lebih banyak yang tadinya 10 lantai menjadi 20-30 lantai di lokasi yang sama sehingga kapasitas daripada hunian tersebut semakin banyak,” terangnya.
Revitalisasi pertama telah dilakukan pada Rusun di Sukaramai, Medan dengan membangun kembali 2 tower, di mana pada 1 tower tingkat huniannya mencapai 60 persen. Dia merencanakan revitalisasi rusun lainnya pada tahun ini yaitu di Klender.
Selanjutnya, Perumnas juga aktif membangun rumah tapak dengan metode precast yang dikenal juga dengan istilah beton pracetak. Perumnas menilai metode ini dapat menghemat waktu pembangunan rumah.
Umumnya, pembangunan rumah tapak dari pondasi hingga selesai dapat memakan waktu 2-3 bulan. Namun, dengan metode precast hanya membutuhkan waktu 14-20 hari saja.
“Precast ini juga membantu menekan ongkos produksi yang dibangun dalam skala besar sehingga dengan metode precast sendiri yang tadinya modal awal untuk membangun hunian tersebut cukup mahal bisa ditekan, sehingga harga penawaran ke konsumen rendah,” jelasnya.
Dari segi kualitas, pembangunan rumah lewat metode precast pun akan menghasilkan rumah dengan struktur ketahanan yang kuat sama hal nya dengan rumah yang dibangun secara konvensional.
“Precast pilot project utama kami di Majalaya, Bandung kami bangun 49 hektare dengan metode precast kita bangun 800 unit dan terserap 1 klaster di 400an,” tandasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn