PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berkomitmen untuk tetap mempertahankan anak usaha yang bergerak di bidang pendanaan startup, BRI Ventures, di tengah kabar tutupnya perusahaan modal ventura Sea Capital.
Mengutip dari Reuters, Jumat (2/6/2023), Sea Ltd. perusahaan raksasa yang memiliki platform e-commerce Shopee dan gim daring Garena dikabarkan membubarkan divisi investasinya, Sea Capital. Informasi ini diketahui dari dua sumber yang mengetahui permasalahan tersebut, seiring lingkungan investasi melambat secara global karena ketidakpastian ekonomi.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan sampai dengan saat ini, bisnis usaha modal ventura masih relevan dengan bisnis inti BRI, terutama dari sisi sinergi untuk memperkuat ekosistem BRI dan startup yang mendapat dana dari BRI.
“BRI akan terus men-support BRI Ventures terutama dalam bidang risk management & governance,” kata Aestika
Aestika mengatakan pada 2023, BRI Ventures masih memfokuskan kegiatan investasinya pada perusahaan rintisan di sektor fintech maupun non-fintech yang berpotensi meningkatkan kapabilitas, berdampak positif terhadap bisnis, dan membuka akses untuk ekosistem baru bagi BRI Group.
Dalam berinvestasi pada perusahaan rintisan dengan kegiatan usaha utama yang tidak berada pada sektor keuangan (non-fintech), BRI Ventures menggunakan instrumen dana ventura.
Adapun dalam rangka mewujudkan visi BRI Ventures menjadi perusahaan modal ventura terdepan di Indonesia, BRI Ventures melakukan pengembangan produk/instrumen investasi alternatif guna melengkapi Capital Stack yang sudah ada, yang dapat ditawarkan kepada target investee BRI Ventures.
Inisiatif ini diawali dengan dibentuknya Dana Ventura Sembrani Nusantara I yang fokus pada sektor edukasi, ritel, transportasi, kesehatan dan agro-maritim.
BRI Ventures juga secara aktif melakukan eksplorasi di sektor-sektor oportunis non-konvensional seperti Direct to Consumer (D2C) melalui Dana Ventura Sembrani Nusantara II bersama Investor dan partner strategis lainnya.
“Selain itu akan terus dikembangkan fund baru yang memiliki instrumen pendanaan yang sesuai dengan appetite dan tingkat risiko bervariatif seperti secondaries fund dan thematic fund,” kata Aestika.
Sumber Bisnis, edit koranbumn