Pandemi Covid-19 saat ini masih dan sedang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dampak dan konsekuensi pandemi Covid-19 juga dihadapi oleh seluruh pejuang energi bersih di PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Dalam menjalankan mandat untuk mengembangkan dan mengoperasikan energi bersih listrik dari panas bumi bagi ketahanan energi nasional di Indonesia, para pejuang energi PGE sangat riskan terpapar Covid-19. Beberapa pekerja ada yang gugur, beberapa ada yang saat ini sedang berjuang melawan Covid-19 serta ada yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, Komisaris, Direksi, Perwira PGE melakukan doa bersama secara virtual dengan dipimpin oleh para pemimpin agama masing-masing. Umat Islam dipimpin oleh Ustadz Yasir A. Liputo, Lc., Umat Kristiani dipimpin oleh Pendeta Fenovri Satata, Umat Budha dipimpin oleh Upsaka Agustino, dan Umat Hindu dipimpin oleh Jro Mangku Wayan Gede Bawa.
Pada pembukaan acara doa bersama tersebut, Direktur Utama PGE, Ahmad Yuniarto (AY), mengajak para Perwira PGE dan keluarga untuk bersama-sama menundukkan hati dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dapat diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian pandemi Covid-19 yang sedang melanda saat ini.
“Mari kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan ketabahan dan tidak berhenti untuk ikhtiar, memohon ampunan, dan mensyukuri atas nikmat yang telah kita terima, serta saling mengingatkan kerabat kita untuk selalu patuh terhadap protokol kesehatan,” tambah AY.
Pada kesempatan yang sama Sarman Simanjorang Selaku Komisaris Utama PGE mengajak Perwira PGE dan keluarga agar meluangkan waktu berdoa untuk keselamatan dan kesehatan, serta membatasi mobilitas sesuai dengan arahan Pemerintah.
“Terima kasih kepada Perwira PGE dan keluarga yang telah meluangkan waktu untuk hadir secara virtual dengan keluarga, dan semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan, dan kepada saudara-saudara kita yang sedang menjalankan isolasi mandiri atau saat ini sedang dirawat dapat diberikan kesehatan,” ujar Sarman.
Selama masa pandemi Covid-19 ini, PGE memperketat screening kepada seluruh pekerja yang akan melakukan pekerjaan, dimana sebelum melakukan perjalanan menuju PGE, para pekerja harus melaporkan melalui email kepada tim medis PGE hasil swab antigen negatif dan mengisi formulir kewaspadaan Covid-19, dan sebelum memulai pekerjaan para pekerja juga akan dilakukan pengecekan kesehatan berupa suhu, tensi dan swab antigen untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Koordinasi yang intens juga dilakukan oleh PGE kepada Satgas Covid-19 dan pihak-pihak terkait lainnya. Layanan kesehatan dan obat-obatan juga dipersiapkan semaksimal mungkin oleh PGE, termasuk vaksinasi bagi seluruh pekerja dan keluarga PGE.
PGE mendukung seluruh kebijakan Pemerintah untuk mencegah dan menanggulangi meluasnya penyebaran Covid-19 di setiap kegiatan operasionalnya dalam rangka menjalankan amanat pemerintah untuk menyediakan energi listrik yang bersih dari panas bumi bumi bagi Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali sampai dengan Sulawesi Utara.
PGE saat ini mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi, dimana kapasitas terpasang panas bumi di dalam wilayah kerja PGE sebesar 1877 MW, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri oleh PGE dan 1205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkonstribusi sebesar sekitar 88% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia.