PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membukukan kinerja cukup mengesankan di paruh pertama tahun ini. Buktinya, perusahaan dengan kode saham PGAS ini berhasil mengantongi laba periode berjalan yang dapt diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 196,50 juta di semester I 2021.
Asal tahu saja, laba bersih PGAS tersebut meroket 2.323,48% dibanding realisasi pada paruh pertama 2020 yang hanya US$ 6,72 juta.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Kamis (30/9), kenaikan laba bersih didapat saat pendapatan PGAS turun tipis 0,31% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari US$ 1,47 miliar menjadi US$ 1,46 miliar di periode Januari-Juni 2021.
Meski begitu, PGAS berhasil menekan pengeluaran pada beberapa pos beban. Di mana, beban pokok pendapatan PGAS hanya naik 0,75% yoy menjadi US$ 1,01 miliar di semester pertama ini. Sebelumnya, beban pokok pendapatan PGAS tercatat US$ 1 miliar pada semester I 2020.
Pada pos-pos beban lainnya, pengeluaran PGAS bahkan mengalami penurunan. Beban niaga dan infrastruktur misalnya, turun 10,20% yoy menjadi US$ 156,97 juta di akhir Juni 2021. Sebelumnya, beban niaga dan infrastruktur PGAS mencapai US$ 174,80 juta di periode yang sama pada tahun lalu.
Penurunan pengeluaran juga dijumpai pada pos beban umum dan administrasi serta beban keuangan. Tercatat, beban umum dan administrasi PGAS turun 7,30% yoy dari US$ 88,57 juta di semester I 2020 menjadi US$ 82,10 juta di semester I-2021.
Sementara itu, beban keuangan PGAS turun 4,49% yoy dari US$ 84,10 juta di periode enam bulan pertama 2020 menjadi US$ 80,32 juta di periode yang sama tahun ini.
Sumber Kontan, edit koranbumn