PT Phapros Tbk. (PEHA) menyebut kenaikan rerata multivitamin saat ini sudah berkisar 150 persen dibanding permintaan pada periode Januari–Mei 2021 lalu.
Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan atas lonjakan tersebut perseroan juga telah menyiapkan peningkatan kapasitas produksi. Menurutnya pada kondisi normal pabrik hanya memproduksi sekitar 2 juta tablet, saat ini sudah berjalan peningkatan pada 5 jutaan tablet per hari.
“Bulan ini kami akan tingkatkan lagi di angka 10-14 juta tablet agar dapat optimal memenuhi permintaan yang ada,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR secara virtual, Rabu (7/7/2021).
Hadi menyebut sejumlah produk multivitamin perseroan yakni Bacefor, Gerlavita, Diapros, Vitamin C non-acids, dan D3 1000. Untuk D3 1.000 menurut Hadi saat ini produksinya sekitar 500.000 per hari.
Adapun D3 1000 dan Vitamin C non-acid merupakan dua produk baru dari anak usaha PT Kimia Farma Tbk. ini. Produk tersebut khusus diluncurkan sebagai pencegahan Covid-19.
Selanjutnya, perseroan tengah menyelesaikan formulasi untuk pengembangan produk D3 5000. Diharapkan akhir tahun ini dapat selesai dan mulai diproduksi.
“Jadi sekarang kami masih fokus yang D3 1000 untuk terus kami maksimalkan,” ujarnya.
Sisi lain, pada produk penanganan Covid-19 perseroan juga memiliki produk nasal sparay untuk pencegahan virus dan bakteri di hidung
Hadi menambahkan untuk pengobatan, produsen Antimo ini juga memiliki sejumlah produk untuk gejala ringan yakni parasetamol dan ibuprofen. Selanjutnya untuk gejala sedang dan berat, perseroan memiliki kortikosteroid.
“Kami juga memproduksi vitamin c injeksi untuk terapi penderitaan covid sedang dan berat. Kami juga akan kembangkan produksi Remdesivir kerja sama dengan Kimia Farma,” kata Hadi.
Sumber BIsnis, edit koranbumn