PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII) mengajukan suntikan modal sekitar Rp 1 triliun kepada PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Pelindo II) selaku induk usahanya. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi bisnis perusahaan tersebut tahun depan.
Direktur Utama PII Randy Pangalila mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan investasi pada 2019, pihaknya mempertimbangkan mencari sumber pendanaan eksternal. Misalnya dari pasar modal melalui penerbitan Surat Utang Jangka Menengah (SUJM) atau Medium Term Notes (MTN).
“Pendanaan dari luar kenapa tidak. Dalam pipeline kami ada rencana fund rising dari eksternal seperti MTN,” jelasnya di Shangri-la Hotel, Jakarta Selatan, Senin (10/12).
Direktur Investasi Pelabuhan Indonesia Investama, Jeffry Haryadi PM, mengatakan pada 2019 pihaknya akan lebih agresif mencari perusahaan swasta untuk diakuisisi. “Tahun 2019, kami akan lebih agresif cari perusahaan yang bergerak di sektor kepelabuhanan seperti perusahaan bongkar muat, pelayaran, wirehousing dan logistik untuk diakuisisi,” tuturnya.
Jeffry menambahkan, penyertaan saham di perusahaan swasta yang bergerak di sektor kepelabunan maksimal sekitar 30 persen. Tahun ini, PII akan merampungkan proses ambil alih 30 persen saham satu perusahaan di bidang kepelabuhanan.
Selain mengincar perusahaan swasta, lanjut dia, perseroan juga telah melakukan penyertaan saham di anak perusahaan Pelindo II. Itu antara lain di PT Jasa Armada Indonesia Tbk (JAI) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IKT).
“Sedangkan untuk anak usaha Pelindo II lainnya, memasuki tahap akhir penyertaan saham yakni di PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT IPC Terminal Peti Kemas, PT Jasa Peralatan Pelabuhanan Indonesia, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia dan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia,” paparnya.
Sumber merdeka.com