Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury meninjau ketersediaan stok dan harga minyak goreng di pasar tradisional, Pasar Rebo, Jakarta Timur yang menjadi salah satu lokasi sampling program pilot project distribusi minyak goreng curah harga Rp 14.000 per liter yang dilaksanakan BUMN Holding Pangan ID FOOD Group.
“Target Pilot project distribusi minyak goreng curah harga Rp.14.000/liter akan didistribusikan ke 5.000 titik lokasi yang tersebar seluruh Indonesia sinergi BUMN dan Kementerian Perdagangan, Kementerian terkait hingga private sector,” kata Pahala dalam keterangan resminya, Sabtu (14/5).
Pahala menambahkan, pilot project ke 5.000 titik ini akan dilaksanakan BUMN Holding Pangan ID FOOD bersama anak usahanya di sektor Perdagangan, yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo.
Menurutnya, BUMN Pangan berpotensi mengembangkan pasar dengan menggandeng pengusaha kecil ataupun pengecer dalam mendistribusikan minyak goreng bagi masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peran BUMN dalam menjaga pasokan pangan.
“Tidak hanya pedagang ataupun pengusaha skala besar, para pengecer atau warung – warung bahkan usaha mikro kecil pun bisa menjadi mitra BUMN dalam pendistribusian minyak goreng,” katanya.
Pahala menyebut pilot project distribusi minyak goreng ke 5.000 titik lokasi ditargetkan terlaksana mulai Sabtu (14/5), secara perdana di titik lokasi DKI Jakarta dan sekitarnya.
Targetnya, hingga akhir Mei 2022 terdistribusi ke 5.000 titik lokasi pasar tradisional lainnya di antaranya wilayah Sumatra Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, NTB, Kalimantan dan Sulawesi.
Dia mengakui, isu minyak goreng saat ini adalah tidak hanya kelangkaan pasokan melainkan upaya stabilisasi harga minyak goreng sesuai ketetapan pemerintah untuk minyak goreng curah sebesar Rp 14.000 per liter mengingat masih banyak para pengecer maupun warung- warung kecil yang masih menjual di atas HET.
“Di sinilah peran BUMN dalam menggandeng pengecer agar masyarakat dengan mudah mendapatkan minyak goreng dan harga terjangkau,” ucap dia.
Selain pengecer ataupun warung-warung kecil, Wamen berharap BUMN Pangan juga dapat memperluas market door to door ke tingkat kecamatan, RT dan RW untuk mendata penduduk ibu-ibu rumah tangga yang pasti membutuhkan minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari.
Dan melalui program BUMN dapat disosialisasikan bahwa BUMN menjamin ketersediaan stok minyak goreng dengan harga yang baik, sehingga masyarakat tidak perlu panic buying dalam membeli minyak goreng.
Dengan begitu, lanjut Pahala, tidak ada lagi kelangkaan pasokan minyak goreng karena sudah dilakukan pemetaan mulai skala kecil hingga tingkat RT, RW dan pengecer atau pengusaha kecil dalam pendistribusian minyak goreng.
Selain itu, BUMN Pangan ID FOOD Group juga diharapkan dapat menyiapkan aplikasi platform khusus pengembangan dari aplikasi Warung Pangan yang dikelolanya untuk memastikan pendistribusian minyak goreng secara online serta monitoring keterjangkauan harga minyak goreng 14 ribu per liter sampai ke tingkat konsumen ataupun masyarakat.
“Realisasi program distribusi minyak goreng ini merupakan salah satu upaya BUMN dalam mewujudkan visi kedaulatan pangan nasional,” tutupnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn