PT Pindad (Persero) memperkenalkan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Pending Dadih Permana beserta jajarannya di Kantor Pusat Pindad Bandung pada 1 Maret 2018.
PT Pindad juga menggelar pelatihan untuk operator dinas dan kelompok tani terhadap produk Traktor Multiguna Roda 4 (PTM45), Mesin Penanam Biji-bijian (Rotatanam PR1800) dan Mesin Pemanen Padi dan Jagung (Combine Harvester PP160) yang ditinjau langsung oleh Dirjen PSP.
Dirjen PSP, Pending Dadih Permana mengatakan Kementerian Pertanian sebagai bagian dari pemerintah juga bertugas mendukung industri dalam negeri.
“Tugas Kementerian Pertanian salah satunya adalah membackup Industri dalam negeri berkembang sehingga produk anak bangsa bisa berkiprah dalam negeri,” ujar Pending.
Alsintan produksi Pindad sudah digunakan dan kerjasama berbagai aspek sudah dilakukan oleh Kementerian Pertanian. Kedepannya pembelian diluar dana APBN difasilitasi untuk mempermudah mengakses Alsintan.
“Kerjasama dari berbagai aspek yaitu dari sisi perekayasaan Bersama Balitbangtan, dan pengadaan jika apa yang diproduksi cocok dengan spesifikasi yang kita butuhkan. Sejak tahun lalu kita sudah pakai ekskavator, traktor multiguna kita gunakan untuk mengolah tanah, memperbaiki jaringan irigasi, meratakan tanah dan sebagainya. Kami juga sedang mempersiapkan Badan Layanan Umum pembiayaan pertanian, salah satu lingkupnya yaitu membantu kelompok petani untuk mengakses alsintan,” lanjut Pending.
Sementara itu, Dirprod Industrial, Heru Puryanto mengatakan manfaat Alsintan produksi Pindad akan disadari para petani apabila telah mengetahui fungsi alat-alat tersebut.
“Selama ini para petani Indonesia masih menggunakan cara tradisional, dengan pengenalan mekanisasi alat mesin pertanian ini nanti akan mereka sadari bahwa perlatan pertanian dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi produksi pertumbuhan pangan mereka. Setelah ini dikenal oleh seluruh masyarakat petani Indonesia ini akan memperluas pasar, tahap awal diinisiasi oleh Kementerian Pertanian, kebutuhannya cukup besar tiap tahun,” ujar Heru.
Potensi pasar Alsintan buatan Pindad cukup tinggi, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Alsintani produksi Pindad dipersiapkan meningkat secara bertahap untuk mendukung program pemerintah.
“Kami dengan Kementerian Pertanian untuk triwulan pertama rencananya ada kebutuhan sekitar ratusan untuk 3 produk yaitu traktor multiguna, combine harvester untuk memanen jagung dan padi serta Rotatanam yang bisa mengolah tanah dan menyebar benih. Kesiapan produk siap, gambarannya kami bisa memproduksi sekitar 500-an alat per-tahun. Pindad cukup bersaing karena kebanyakan barang-barang tersebut masih impor, sebagai salah satu industri strategis Pindad mencoba mendukung program pemerintah meningkatkan kandungan lokal. TKDN kita targetkan hingga 30%, nanti kita tingkatkan seiring kebutuhan pasar,” lanjut Heru.
Tahun 2018 akan dipersiapkan lini produksi khusus untuk Alsintan seiring kebutuhan pasar yang semakin meningkat. kedepan Pindad juga punya misi untuk mengembangkan porsi bisnis industrial untuk semakin besar.
Alsintan produksi Pindad ini juga telah ditinjau langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) 2017 lalu di Aceh.
Pindad sangat berharap dukungan penuh pemerintah dan semua pihak sehingga produk dalam negeri bisa tumbuh dan berkembang untuk mendukung percepatan program pembangunan pemerintah. (Ryan)
Situs Web Pindad