PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan laba bersihnya sebesar Rp 126 miliar pada 2019. Target tersebut naik 107% dari realisasi laba bersih tahun 2018 yang diperkirakan mencapai Rp 60,7 miliar.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, ia optimistis dengan target laba bersih ini. Menurutnya, outstanding perusahaannya yang sudah tinggi pada 2018 dapat menjadi bekal untuk meraih target tersebut. “Karena start outstandingsudah tinggi. Sudah dibentuk pada 2018,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (2/1).
Asal tahu saja, total penyaluran kredit PNM pada 2018 mencapai Rp 14,3 triliun. Meningkat pesat dari 2017 yang sebesar Rp 7,5 triliun. Untuk itu, ia menaikkan target penyaluran kredit di 2019 sebesar Rp 15,3 triliun.
Untuk mencapai laba bersih tersebut, perusahan pelat merah ini akan meningkatkan produktifitas karyawan-karyawannya, termasuk yang tersebar di 2.457 kantor layanan. Selain itu, PNM juga akan meningkatkan layanan yang berorientasi pada kebutuhan dan kearifan lokal nasabah, serta meningkatkan efektifitas dengan terus berinovasi dalam pemanfaatan teknologi.
PNM juga akan menargetkan kenaikan nasabah menjadi 4,37 juta pada tahun ini, dari 4,05 juta pada 2018. Selain itu, perusahaan ini juga akan tetap menjaga level non performing loan (NPL)-nya stabil di kisaran 1,33%.