PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terus memantau penyelesaian tahap akhir pembangunan LRT Jabodebek agar bisa sesuai rencana. Emiten pelat merah tersebut menargetkan pada 17 Agustus 2022, perusahaan dapat melakukan soft opening LRT Jabodebek dan Depo LRT bertepatan dengan HUT RI ke-77.
Hingga 25 Februari 2022, capaian progres dari keseluruhan lintas pelayanan yang dimiliki LRT Jabodebek sebesar 90%. Capaian ini di antaranya 94,5% untuk lintas pelayanan Cawang-Cibubur, 89,1% untuk lintas pelayanan Cawang-Dukuh Atas, 92,9% untuk lintas pelayanan Cawang-Bekasi Timur.
“Untuk pekerjaan stasiun LRT Jabodebek sedang dalam proses penyelesaian pekerjaan interior, fasilitas ticketing, hingga mekanikal, elektrikal, dan persinyalan di tiap stasiun,” ungkap Sekretaris Perusahaan ADHI, Farid Budiyanto dalam siaran pers yang , Kamis (10/3).
Terkait Depo LRT, kini pembangunan Fasilitas Depo menyisakan tahap penyelesaian pembangunan gedung light maintenance, heavy maintenance, dan stabling building.
Depo tersebut disiapkan sebagai lokasi kegiatan untuk memarkirkan kereta-kereta LRT Jabodebek. Kapasitas dari Depo LRT tersebut adalah dapat menampung 20 rail dan 32 trainset LRT yang bisa masuk ke kawasan depo.
Adapun, saat ini perkembangan Depo LRT telah mencapai progres fisik 72,5% dengan manuver track dan transfer track yang telah selesai dikerjakan dan gedung pengendali utama/OCC telah siap diserahterimakan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) – KAI untuk proses persiapan operasi.
Selain memperhatikan kinerja fisik Stasiun LRT dan Depo, ADHI juga memperhatikan biaya pendanaan proyek-proyek tersebut. Pada acara site visit Stasiun dan Depo LRT Jabodebek, Kamis (10/3), ADHI mengundang para Kreditur dan Debitur untuk melihat langsung progres pembangunan Stasiun LRT dan Depo.
Kepala Biro Keuangan Departemen Perkeretaapian Adhi Karya (ADHI) Achmad Nurrochman mengatakan, total biaya yang digelontorkan dalam pembangunan stasiun dan Depo LRT membutuhkan biaya sebesar Rp 4,2 triliun.
“Dana proyek ini berasal dari kredit sindikasi, sementara pendanaan lainnya bersumber dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,3 triliun,” kata Achmad pada site visit Stasiun dan Depo LRT Jabodebek, Kamis (10/3).
Achmad menambahkan, pembangunan Stasiun LRT dan Depo yang didanai oleh bank mencapai Rp 2,39 triliun. Untuk itu, ADHI mengambil fasilitas kredit sindikasi perbankan dari Bank Mandiri, BNI, Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara, dan Bank Pembangunan Daerah Papua sebagai pendukung pembiayaan pembangunan Kawasan Depo dan Stasiun LRT Jabodebek.
Di luar hal itu, ADHI juga sedang berproses dalam beberapa kegiatan uji coba seluruh rangkaian kereta di 3 lintas pelayanan. Kereta-kereta tersebut tengah menjalani proses testing dan commissioning untuk persinyalan kereta di semua titik lintas pelayanan dan di setiap titik stasiun. Agenda terdekat, pada 21 Maret 2022 ADHI akan memulai tes TGMT dan memulai Airlink Coverage Test pada 28 Maret 2022.
Sumber Kontan, edit koranbumn