• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Rabu, 30 Juli 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Proses pengembangan pesawat tempur KFX/IFX capai 20 persen

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita
0
0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

Bio Farma Group Tanam 3.000 Bibit Mangrove di Karawang, Teguhkan Komitmen Lingkungan dan Dukungan terhadap SDGs

CIO Danantara, Pandu Sjahrir Berencana Membuka Danantara Indonesia Academy

Danantara Mengkaji Pembangunan 17 Kilang Minyak Modular senilai US$8 miliar

Proses pengembangan pesawat tempur generasi 4,5 yang merupakan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan, KFX/IFX, sejak 2011 sudah mencapai 20 persen.
“Hingga saat ini proses pengembangan sudah mencapai 20 persen. Ada tiga tahap yang perlu dilalui, yaitu pengembangan teknologi, EMD, kemudian protoyping,” kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, Marsekal Pertama TNI Gita Amperiawan, saat jumpa pers,  di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, selama tujuh tahun progres proyek kerja sama antar pemerintahan itu sudah sampai tahap tinjauan desain awal (preliminary design review) guna memastikan konfigurasi pesawat tempur KFX/IFX sesuai persyaratan operasional dari TNI AU dan Angkatan Udara Korea Selatan.
“Hari ini kami sosialisasi kepada semua pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Pertahanan, Kemenko Polhukam, untuk lihat sejauh mana proges setelah yang dilakukan insinyur Korea Selatan-Indonesia selama fase Engineering Manufacturing Development,” kata dia.
Menurut dia, setelah fase itu ampung dilakukan, kedua negara ini akan mengembangkan prototipe pesawat tempur itu.
Pesawat-pesawat tempur ini ditargetkan baru bisa diproduksi massal pada 2026 usai uji coba dan sertifikasi.
“Kami sudah lalui fase pengembangan teknologi dan EMP. Setahun detil desain itu selesai kira-kira Juli/Agustus 2019, kita mulai prototyping kemudian pengujian dan sertifikasi,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah Indonesia dan Korsel mengakomodasi keperluan umum (common requirement), dimana hasil purwarupa harus mengakomodasi kepentingan TNI AU.
Sementara jumlah pesawat yang akan diproduksi mencapai 168, dengan rincian Korea Selatan akan memiliki 120 pesawat terbang dan Indonesia 48 unit
“Kita berkontribusi sesuai kesepakatan 20 persen dalam semua hal per fase. Kesepakatan proyeknya itu per fase,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Program KFX/IFX PT DI, Heri Yansyah, mengatakan, PT DI bersama Korea Aerospace Industries (KAI) hanya sebagai sistem integrator dalam pengembangan pesawat KFX/IFX.
“Jadi semua komponen akan diproduksi oleh pihak lain termasuk engine dan avioniknya. Navigasi diproduksi oleh pihak lain yang diintegrasikan ke dalam pesawat ini. Memang kita juga sudah ada rencana bagaimana teknologi bisa dibangun oleh industri dalam negeri Indonesia, seperi PT Pindad,” katanya.
PT Pindad, lanjut dia, bisa membuat senjata untuk pesawat tempur generasi 4,5 ini.
“Senjata bisa ke Pindad, kita juga melakukan kesiapan teknologi misalnya, data link, ‘weapon integration’, radar. Itu adalah kegiatan-kegiatan kita yang kita sebut sebagai investasi strategis. Bagaimana suatu saat bisa diproduksi di dalam negeri karena ini dikaitkan dengan kemandirian,” ucap Heri.
Untuk diketahui, pesawat tempur KFX/IFX adalah pesawat semi-siluman multi peran generasi 4.5 yang dikembangkan Indonesia dan Korea Selatan.
Dalam nota kesepahaman kedua negara, Indonesia menanggung biaya program pengembangan pesawat tempur itu sebesar 20 persen, sementara Korea Selatan 80 persen.
Untuk program KFX yang memerlukan dana sangat besar, semula Korea Selatan juga menggandeng Turki; namun dalam perjalanan waktu Turki mengundurkan diri. Ada beberapa teknologi kunci yang mutlak harus dikuasai untuk bisa mewujudkan superioritas KFX (belakangan juga IFX) ini, di antaranya teknologi radar AESA.
Sumber PTDI/antaranews

Previous Post

Groundbreaking Tol Si Banceh (Sigli – Banda Aceh)

Next Post

PAL Indonesia, Perusahaan Galangan Kapal Memiliki Kemampuan dan Pengalaman

Related Posts

Bio Farma Bersama Lembaga Eijkman Rintis Penelitian Vaksin Virus Corona
Berita

Bio Farma Group Tanam 3.000 Bibit Mangrove di Karawang, Teguhkan Komitmen Lingkungan dan Dukungan terhadap SDGs

30 Juli 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

CIO Danantara, Pandu Sjahrir Berencana Membuka Danantara Indonesia Academy

30 Juli 2025
Danantara Mengkaji Pembangunan 17 Kilang Minyak Modular senilai US$8 miliar
Berita

Danantara Mengkaji Pembangunan 17 Kilang Minyak Modular senilai US$8 miliar

30 Juli 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani Tak Toleransi Bos BUMN yang Percantik Laporan Keuangan

30 Juli 2025
Dirut Abraham Mose Saksikan Penandatanganan MOU Logistik dan Industri Pertahanan Pemerintah RI dengan Philipina
Berita

Dewan Pertahanan Nasional Kunjungi Pindad, Tinjau Kemampuan Industri Pertahanan Nasional

30 Juli 2025
Pembangunan Barge Mounted Power Plan
Berita

PAL Indonesia dan TAIS Jalin Kemitraan Strategis Perkuat Industri Pertahanan Maritim

30 Juli 2025
Next Post

PAL Indonesia, Perusahaan Galangan Kapal Memiliki Kemampuan dan Pengalaman

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Pasok LPG, Pertamina Dukung Koperasi Desa Merah Putih

7 hari ago
Adhi Karya Apresiasi Penurunan Suku Bunga Acuan

Dukung Efisiensi Proses Bisnis, ADHI Karya Perkuat Transformasi Digital

6 hari ago
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Pertamina Group Kembangkan Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Kalimantan Timur

2 hari ago
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

Transparansi Tata Kelola, CEO Danantara Rosan P Roeslani Ungkap 3 Komite Dukung Dewan Pengawas pada Sistem Pengawasan Internal

6 hari ago
Bio Farma Bersama Lembaga Eijkman Rintis Penelitian Vaksin Virus Corona
Berita

Bio Farma Group Tanam 3.000 Bibit Mangrove di Karawang, Teguhkan Komitmen Lingkungan dan Dukungan terhadap SDGs

by redaksi
30 Juli 2025
0

PT Bio Farma (Persero) bersama anak perusahaannya, Kimia Farma dan Indofarma, meneguhkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan keberlanjutan melalui kegiatan...

Read more
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

CIO Danantara, Pandu Sjahrir Berencana Membuka Danantara Indonesia Academy

30 Juli 2025
Danantara Mengkaji Pembangunan 17 Kilang Minyak Modular senilai US$8 miliar

Danantara Mengkaji Pembangunan 17 Kilang Minyak Modular senilai US$8 miliar

30 Juli 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani Tak Toleransi Bos BUMN yang Percantik Laporan Keuangan

30 Juli 2025
Dirut Abraham Mose Saksikan Penandatanganan MOU Logistik dan Industri Pertahanan Pemerintah RI dengan Philipina

Dewan Pertahanan Nasional Kunjungi Pindad, Tinjau Kemampuan Industri Pertahanan Nasional

30 Juli 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In