Lalu lintas harian rata-rata (LHR) di Jalan Tol Bali Mandara hanya mencapai 8.000 kendaraan atau turun 40 persen selama penerapan PPKM Darurat dibandingkan sebelum kebijakan ini diterapkan.
Assistant Manager Operation and Maintenance PT Jasamarga Bali Tol I Putu Gandi Ginantra mengatakan LHR selama PPKM Darurat mencapai 8.000 kendaraan yang melintasi jalan tol Bali Mandara. Kondisi ini mengalami penurunan yang cukup tajam jika dibandingkan dengan LHR Juni 2021 yang mencapai 13.500 kendaraan.
Menurutnya, penurunan ini disebabkan karena pengguna utama Jalan Tol Bali Mandara dari sektor pariwisata, seperti wisatawan, tenaga kerja, maupun penunjang lainnya tidak lagi menggunakan akses ini karena PPKM Darurat.
“Jalan tol ini spesial karena sebagian besar penggunanya dari sektor pariwisata. Karena sektor ini paling terdampak oleh Covid-19, jadi jalan tol Bali Mandara juga ikut terdampak,” kata dia
Gandi menjelaskan jika PPKM darurat tidak dilaksanakan, LHR Juli 2021 dapat meningkat 2,5 persen dibandingkan bulan sebelumnya secara month to month (mtm). Saat ini, dia memprediksi LHR akan stagnan di angka 8.000 kendaraan sampai PPKM Darurat berakhir.
“Kami tidak bisa berharap banyak akan ada lonjakan atau kenaikan mobilitas dengan situasi pandemi Covid-19 khususnya di tengah PPKM darurat ini,” tambahnya.
Begitu muncul pandemi Covid-19, imbuhnya, pada Maret 2020 kondisi LHR mencapai 9.000 kendaraan. Ketika normal baru diterapkan pada November 2020, LHR sempat mengalami peningkatan hingga 12.000 kendaraan.
Kemudian setelah itu kasus Covid-19 kembali meningkat sehingga LHR pada akhir 2020 hingga awal 2021 kembali ke level 9.000 kendaraan.
Dari sisi lain, pihaknya tetap mendukung pelaksanaan PPKM Darurat Jawa- Bali agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. Menurutnya, dukungan dari masyarakat terkait PPKM Darurat ini sangat dibutuhkan, seperti tetap menerapkan protokol kesehatan dan selalu memastikan kondisi kendaraan tetap optimal.
Sumber Bisnis, edit koranbumn