PT Perkebunan Nusantara ( PTPN) XIII menghentikan sementara operasional perusahaan, termasuk di antaranya lima pabrik kelapa sawit yang ada di Kalimantan Barat.
Direktur Utama PTPN XIII Alexander Maha mengatakan, dalam beberapa tahun ke belakang, PTPN XIII mencatatkan kinerja yang terus memburuk.
Melihat kondisi tersebut, sebut Alexander, holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) selaku pemegang saham PTPN XIII bersama Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) secara bersama-sama mendukung manajemen PTPN XIII untuk melakukan upaya penyehatan atas kinerja perusahaan.
Dengan adanya dukungan Holding PTPN dan Himbara, Manajemen PTPN XIII berupaya melakukan restrukturisasi perusahaan guna memulihkan dan menyehatkan kondisi perusahaan. Di antaranya dengan melakukan restrukturisasi korporasi di segala lini yakni, restrukturisasi aset, restrukturisasi keuangan dan restrukturisasi Sumber Daya Manusia (SDM).
“Melalui aksi korporasi ini, manajemen optimistis kondisi perusahaan segera kembali membaik,” ujar Alexander dalam siaran pers tertulisnya. “Setelah berkoordinasi dengan Holding PTPN, kami bertekad melakukan restrukturisasi korporasi untuk menyehatkan kondisi perusahaan,” tambah dia.
Langkah tersebut, kata Alexander, juga harus di dukung oleh seluruh karyawan, mitra dan stakeholders terutama pemerintah daerah. Alexander menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan beberapa upaya strategis yang akan diawali dengan melakukan restrukturisasi dan rehabilitasi aset dengan menghentikan sementara operasional 5 Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Penghentian operasional tersebut dimaksudkan untuk mencegah kerugian yang lebih dalam.
“Dalam hal ini kami telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat untuk membantu penyerapan produksi TBS Plasma atau mitra kepada pihak lain (swasta). Kebijakan juga sudah di sosialisasikan dengan internal dan mitra atau petani plasma,” katanya.
Alexander menambahkan bahwa bagi petani plasma yang kooperatif dengan status pembayaran kewajiban adalah lancar, PTPN XIII akan memberikan perhatian khusus, mendukung mereka sehingga TBS petani plasma yang kooperatif dan lulus sortasi akan dipastikan tersalur. Apabila diperlukan PTPN XIII juga akan bertindak selaku off taker atas TBS mereka.
Langkah restrukturisasi aset lainnya, kata Alexander, akan dilakukan dengan mengoptimalisasi aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan antara lain eksplorasi tambang dengan melibatkan potensi mitra strategis atau pihak ketiga untuk mendapatkan dana segar.
“Dalam upaya pemulihan ini, Holding PTPN mengambil alih (take over) proses restrukturisasi keuangan khususnya utang PTPN XIII kepada sejumlah kreditor,” katanya. Selain itu, manajemen juga melakukan upaya optimalisasi SDM di semua level.
Dengan adanya optimalisasi tersebut, diharapkan langkah efisiensi ini mendapat dukungan seluruh pihak khususnya internal dan mitra, agar proses pemulihan ini dapat dilakukan dengan cepat.
“Manajemen optimistis kondisi perusahaan akan kembali membaik sehingga peranan PTPN XIII sebagai perusahaan BUMN dapat menjalankan fungsinya sebagai penggerak perekonomian terutama di Kalimantan Barat,” katanya.
“Langkah yang ditempuh manajemen ini telah dibicarakan dengan pemegang saham dan disosialisasikan oleh internal perusahaan dan serikat karyawan, sehingga program turn around ini merupakan program bersama dan menjadi pondasi perusahaan yang diharapkan mendapatkan dukungan semua pihak agar proses pemulihan kinerja perusahaan akan segera membaik,” sebut Alexander.
Sumber Kompas.com