PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menjalin kerjasama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Emiten konstruksi BUMN tersebut akan menggarap proyek Rumah Indonesia di Mekkah yang merupakan pembangunan akomodasi hunian beserta fasilitas untuk jemaah haji dan umrah asal Indonesia.
Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Juarsa mengungkapkan, proyek ini bertujuan mengembangkan Super-Hub di Mekkah untuk kegiatan ibadah haji dan umrah. “Selain itu, bertujuan untuk menciptakan rumah bagi masyarakat Indonesia di Mekkah. Bentuk pembangunan Rumah Indonesia di Mekkah saat ini dalam bentuk pembangunan apartemen,” ungkap dia
Saat ini, PTPP bersama BPKH sedang melakukan proses kajian kelayakan bisnis. Termasuk dari sisi legalitas, skema bisnis, dan regulasi dari otoritas setempat. Proyek Rumah Indonesia di Mekkah ini diharapkan bisa dimulai pada akhir tahun 2021, yang mana proses pembangunannya akan dilakukan secara bertahap selama empat tahun.
Asal tahu saja, PTPP bersama BPKH telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada Rabu (4/8) lalu. Dalam kerjasama tersebut, BPKH berperan sebagai investor, sedangkan PTPP sebagai developer dan kontraktor dalam proses pembangunan Rumah Indonesia di Mekkah.
Yuyus menyampaikan, pembiayaan akan berasal dari investor dan sindikasi perbankan. Pendanaan terbuka dari berbagai pihak, termasuk perbankan dalam dan luar negeri. Tetapi, skema pendanaan ini masih dalam kajian internal. “Estimasi saat ini untuk yang akan diinvestasikan adalah berupa satu tower apartment strata title dan satu tower apartment sewa,” ungkap Yuyus.
Mengenai lokasi, Yuyus belum membeberkan secara rinci. Yang pasti, proyek ini berlokasi di jarak yang relatif dekat dengan Masjidil Haram, serta merupakan bagian dari proyek pengembangan prestisius di Arab Saudi.
Dengan kajian bisnis yang masih berlangsung, Yuyus pun belum bisa memberikan gambaran bagaimana kontribusi dari proyek ini terhadap kinerja pendapatan dan laba PTPP. “Rumah Indonesia di Mekkah tentu baru akan berkontribusi setelah beroperasi, dan tahun ini kami masih melakukan kajian bisnis lebih mendalam,” pungkas dia.
Terpisah, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan BPKH dalam membangun dan mengembangkan proyek Rumah Indonesia di Mekkah, Arab Saudi. Dia berharap MoU yang telah ditandatangani bisa diwujudkan lebih matang sehingga bisa dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang memberangkatkan jemaah haji dan umrah terbanyak setiap tahunnya. Dengan total 231.000 umat Islam Indonesia yang menunaikan ibadah Haji dan 1.200.000 yang menunaikan ibadah Umrah di tahun 2019, angka fantastis ini mendominasi setidaknya 10,7% dari total Jemaah haji sedunia.
Menurut Novel, tingginya angka jemaah ini memiliki potensi kerjasama yang meyakinkan ke depan antara PTPP dan BPKH. “Kerjasama ini nantinya akan membuat Jemaah merasakan keramahan ciri khas Indonesia di Mekkah yang diharapkan meningkatkan kenyamanan selama beribadah. Seiring perkembangannya, kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem baru, dimana Jemaah akan merasa seperti di rumah atau feels like home,” tutup Novel.
Sumber Kontan.co.id edit koranbumn