Ada yang menarik dari rencana initial public offering (IPO) MIND ID sebagai Holding BUMN Pertambangan. Bagaimana tidak, Holding yang dibentuk oleh Menteri BUMN Rini Soemarno ini memiliki aset jumbo berupa saham Freeport dan Vale Indonesia.
Aset seksi MIND ID adalah 51% saham Freeport Indonesia yang pada 2018 lalu dibeli seharga US$ 3,85 miliar. Saham itu dibeli dari obligasi global yang ditawarkan perusahaan saat itu. Selain memiliki saham Freepoet, MIND ID juga memiliki 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Apakah benar nanti jika MIND ID melantai di bursa, pemilik Freeport Indonesia yakni McMoran akan kembali membeli sahamnya lagi? Seperti terulang pada kasus penjualan kembali 10% saham PT Nusamba Mineral Industri milik Bob Hasan yang didapat dari Grup Bakrie PT Indocopper Investama Tbk kepada Freeport McMoran.
Kali ini Kementerian BUMN akan melepas saham MIND ID pada tahun 2022. Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak buka-bukaan soal rencana pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) holding pertambangan tersebut.
Orias mengungkapkan nantinya Inalum Operating dan MIND ID direncanakan bakal di IPO kan dalam tiga tahun kedepan.
Pada tahun ini, yang jadi fokus dalam persiapan IPO yakni pemisahan MIND ID dan Inalum Operating. “Pak Menteri BUMN sudah sampaikan mengenai rencana IPO jadi Inalum operating akan berdiri sendiri dan MIND ID akan berdiri sendiri. Dari situ kita akan melihat rencana pengembangan kedepan,” jelas Orias dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (7/5).
Orias menambahkan, jika sudah dipisahkan maka rencana pengembangan kedepan dapat lebih dipertajam. Jika dirasa menarik maka opsi go public bisa terwujud, namun jika tidak Orias tetap optimistis dengan pertumbuhan kinerja perusahaan kedepan.
“Kita kan tetap perusahaan yang memiliki rencana besar yang kita lakukan dengan kemampuan yang ada,” ujar Orias.
Adapun, pada tahun ini pihaknya bakal berfokus pada pemisahan Inalum Operating dan MIND ID, selanjutnya ditahun depan IPO Inalum Operating ditargetkan bisa tercapai lalu setahun setelahnya MIND ID bakal melakukan IPO.
Sayang Orias tak menjawab saat dikonfirmasi soal aset MIND ID yang memang secara tidak langsung menjual saham Freeport di lantai bursa nantinya bisa menimbulkan masalah baru karena bisa saja Freeport McMoran membeli kembali sahamnya di bursa.
Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengugkapkan akan ada 14 BUMN dan anak usaha yang bakal melantai di bursa saham hingga tahun 2023 mendatang.
“Inalum operating bakal masuk ke yang akan IPO. Kita sedang mengkaji MIND ID (Holding) apabila akan masuk ke yang akan IPO,” terang Pahala .
Rencana IPO perusahaan dan anak usaha BUMN memang tengah didorong oleh Kementerian BUMN.
Sebelumnya, Kementerian BUMN menargetkan setidaknya da 14 BUMN yang dapat melantai di bursa dalam kurun beberapa tahun kedepan.
Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain, Pertamina International Shipping, Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina Hulu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pertamina Hilir, Indonesia Healthcare Corporation, dan Bio Farma Vaksin.
Selanjutnya, EDC and Payment Gateway Himbara, Pupuk Kalimantan Timur, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Telkom Data Center, Inalum Operating, MIND ID, dan Logam Mulia.
Sumber Kontan, edit koranbumn