Sesuai arahan Menteri BUMN terkait rencana pembangunan Rumah Sakit Otak di wilayah Indonesia Timur, Kepala Biro Humas dan Fasilitasi Dukungan Strategis Rainoc bersama Dokter Rumah Sakit Pusat Otak Nasional dr. Nizar Yamanie, Sp.S(K) melaksanakan tinjauan ke lokasi rencana pembangunan Rumah Sakit Otak di Makassar (4/10).
Dalam tinjauannya, rombongan langsung ke lokasi pembangunan. Setelah melaksanakan tinjauan ke lokasi pembangunan rombongan melakukan audiensi dan berkonsultasi dengan
Walikota Makassar Rudy Djamaluddin di rumah jabatan Walikota Makassar.
Selanjutnya melakukan audiensi dan berkonsultasi dengan Gubenur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah di rumah jabatan Gubenur.
Di Indonesia nama rumah sakit dikaitkan dengan nama organ tubuh, seperti rumah sakit jantung, rumah sakit kanker, rumah sakit mata, dll. Rumah sakit yang menangani kesehatan otak sering disebut neuroscience, namun karena nomeklatur (penamaan) neuroscience tidak dikenal di Indonesia, sehingga disebut rumah sakit otak. Bila terealisasi Rumah Sakit Otak di Makassar Selawesi Selatan akan menjadi Rumah Sakit Otak kedua di Indonesia setelah Rumah Sakit Otak Nasional di Jakarta.
Dengan tingkat kesakitan karena stroke (serangan otak) yang cukup tinggi, diperlukan rumah sakit yang khusus dan secara komprehensif menangani masalah kesehatan otak dan syaraf (neurologi).
Stroke juga menjadi penyebab kematian terbanyak di rumah-rumah sakit di Indonesia. Sebagai penyebab kematian terbesar masalah stroke tentu saja jadi persoalan besar juga. Penderita stroke yang tercatat di RS Pusat Otak Nasional rata-rata berumur di atas 45 tahun yang tersebar di seluruh Nusantara.