Rapat yang dipimpin Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang menetapkan Syahril Japarin sebagai komisaris independen.
Sebelumnya, Syahril Japarin menjabat sebagai Dirut Perum Perikanan Indonesia. Dengan demikian susunan komisaris dan direksi PT Djakarta Lloyd sesuai hasil RUPS adalah Komisaris Utama Maryono M Atmadja, Komisaris Independen Syahril Japarin, Direktur Utama Suyoto, dan Direktur Tunggul Puspitha Dani.
Beberapa catatan dalam RUPS menyebutkan kinerja Djakarta Lloyd pada 2017 mengalami peningkatan sangat baik. Dengan mampu memperoleh laba bersih Rp36,6 miliar atau meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp29,7 miliar.
Kinerja Djakarta Lloyd kian cemerlang dengan kemampuan mengubah status laporan keuangan Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang disandang selama 10 tahun menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), bahkan kini masuk dalam katagori A perusahaan sehat.
Direktur Utama Djakarta Lloyd Suyoto menjelaskan, langkah perbaikan tidak lepas dari penyelesaian utang pajak masa lalu melalui program tax amnesty yang berdampak pada terbitnya Surat Keterangan Tidak Dipungut (SKTD) dari Ditjen Pajak.
“Djakarta Lloyd dinilai telah berhasil menyelesaikan permasalahan yang menjadi dasar opini pengecualian pada laporan keuangan tahun sebelumnya, melalui SLA (Subsidiary Loan Agreement) yang dikonversikan menjadi tambahan PMN melalui Peraturan Pemerintah 62/2017,” papar Suyoto dalam keterangannya, Jumat (18/5).
Beberapa apresiasi atas kinerja Djakarta Lloyd juga ditandai dengan diraihnya Turn Around Award dari Kementerian BUMN, awal 2018 lalu. Turn Around adalah sebuah penghargaan kepada BUMN yang telah mampu mengubah keadaan. Dari rugi menjadi untung, BUMN yang sangat bankable, dan dinyatakan sebagai perusahaan yang sehat.
Bahkan di awal Mei 2018 lalu, perusahaan pelayaran nasional yang berusia 68 tahun pada Agustus mendatang, juga meraih penghargaan The Most Promosing Company in Tactical Marketing dalam ajang BUMN Marketeers Award 2018.
Suyoto mengaku optimis dapat membawa Djakarta Lloyd meraih kembali kejayaannya.”Kami berharap Djakarta Lloyd semakin berkembang,” katanya.
Hal tersebut tentu dengan dukungan semua pihak melalui sinergi antar BUMN. Ia berharap agar perusahaan plat merah yang membutuhkan pelayanan angkutan cargo dapat menggunakan jasa Djakarta Lloyd.
“Karena kami sanggup untuk mengerjakannya. Kami mampu memberi pelayanan yang efisien, aman, dan harga yang sangat kompetitif,” jelas Suyoto.
Pada tahun ini, Djakarta Lloyd membeli satu unit kapal tunda (tug bot) dan satu curah jenis handymax dengan bobot 56.000 Dead Weight Tonnage (DWT). Kapal yang diberi nama Dharma Lautan Intan itu dirilis pada 11 April 2018 lalu di Pelabuhan Batu Ampar, Batam dan disaksikan langsung Menteri BUMN Rini Soemarno. [nes]
Sumber Rmol.co