PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia mengenai Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara Pada Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Tjilik Riwut Palangkaraya.
Pada acara yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan tersebut juga sekaligus menandakan Pengalihan Pengoperasian Bandara Tjilik Riwut untuk operasional, Serah Terima Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara serta Serah Terima Pegawai Negeri Sipil antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan PT Angkasa Pura II (Persero).
Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan, berpendapat “Bandara Tjilik Riwut saat ini sudah melayani kurang lebih satu juta penumpang per-tahunnya dan memiliki kemungkinan lonjakan penumpang. Diharapkan pengembangan infrastruktur serta sistem manajemen kebandarudaraan yang dilakukan Angkasa Pura II, akan mampu mendorong pertumbuhan penumpang dan ekonomi di Palangkaraya dan sekitarnya.”
Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara ini merupakan yang pertama di Indonesia, dengan metode kerjasama ini akan membantu meningkatkan pemasukan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pada kesempatan yang sama, Muhammad Awaluddin, President Director Angkasa Pura II menyatakan, “Angkasa Pura II akan fokus dalam mengembangkan Bandara Tjilik Riwut, diantaranya dengan menambah luas landasan pacu dan pembangunan terminal baru. Landasan pacu yang saat ini berukuran 2.600 meter persegi menjadi 3.000 meter persegi dan pembangunan terminal baru seluas 20.553 meter persegi juga sedang dilakukan.”
Besaran nilai BMN yang menjadi objek perjanjian ialah sebesar 3,68 Triliun Rupiah dengan Pemanfaatan Kerja Sama dilakukan selama 30 tahun dimana PT Angkasa Pura II (Persero) akan berinvestasi sebesar kurang lebih 480 Milyar Rupiah.
Selain Bandar Udara Tjilik Riwut yang berlokasi di Palangkaraya, PT Angkasa Pura II (Persero) juga rencananya akan mengelola 3 Bandara lainnya melalui Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara yaitu Bandar Udara Radin Inten Lampung, Bandar Udara Fatmawati yang berlokasi di Bengkulu serta Bandar Udara Tanjung Pandang di Kepulauan Bangka Belitung.
Sumber AP2