Menyambut meningkatnya kebutuhan transaksi selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bank Mandiri mengalokasikan uang tunai secara net sebesar Rp 26 triliun. Alokasi ini naik sebesar 4,6% dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya.
Penyediaan dana tersebut sebagai langkah antisipatif Bank Mandiri terhadap lonjakan kebutuhan masyarakat untuk transaksi tunai selama periode liburan yang berlangsung 33 hari, mulai 1 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. SEVP Corporate Relations Bank Mandiri Wisnu Trihanggodo menyatakan peningkatan alokasi tersebut dilakukan menyusul proyeksi kenaikan transaksi ATM/CRM masyarakat.
“Berdasarkan historis, proyeksi kenaikan kebutuhan dana untuk ATM/CRM sendiri tahun ini sebesar 3,3%, yang akan difokuskan pada mesin-mesin ATM/CRM yang berada di bandara, terminal, stasiun kereta serta tempat-tempat wisata utama,” ujar Wisnu dalam keterangan resmi pada Senin (23/12).
Lanjutnya, bank berlogo pita emas ini telah mengantisipasi puncak transaksi nasabah di ATM maupun EDC pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025. Saat ini, total ATM Bank Mandiri yang beroperasi tercatat sebanyak 12.885 mesin yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia. Sedangkan jaringan Mandiri EDC tercatat sebanyak 259.000 unit di seluruh merchant.
Bank Mandiri memproyeksikan akan terjadi puncak kebutuhan pengisian uang ATM jatuh pada dua hari sebelum perayaan Hari Raya Natal 2024 dan dua hari sebelum tahun baru 2025.
“Transaksi pada mesin EDC diperkirakan juga akan mengalami peningkatan pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025, mengingat adanya pembagian THR untuk karyawan yang merayakan Hari Raya Natal. Mengantisipasi hal ini, Bank Mandiri telah menyediakan 259.000 jaringan EDC untuk mendukung transaksi non tunai nasabah,” jelasnya.
Dalam mengoptimalkan transaksi non tunai pada masa Nataru, Bank Mandiri juga mendistribusikan uang elektronik Mandiri e-money 947.000 kartu ke jaringan cabang serta mitra merchant Bank Mandiri. Sejalan dengan itu, Bank bersandi saham BMRI ini memastikan Call Center 14000 atau Live Chat MITA pada akun resmi WhatsApp Bank Mandiri di +62 811-84-14000 siap untuk membantu nasabah dalam melakukan transaksi keuangan.
Wisnu juga memastikan kesiapan jaringan layanan digital banking seperti super app Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri untuk membantu nasabah melakukan transaksi keuangan. Bank Mandiri juga mengajak nasabah untuk memanfaatkan fitur digital dalam Livin’ by Mandiri untuk kebutuhan transaksi finansial maupun gaya hidup selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2025.
“Livin’ by Mandiri dilengkapi dengan fitur lifestyle, yang memungkinkan nasabah mengakses berbagai layanan finansial hanya dalam sekali login, mulai dari akses ke seluruh rekening tabungan, pinjaman personal, kartu kredit, hingga e-wallet favorit,” papar Wisnu.
Salah satunya dengan fitur Livin’ Sukha pada Livin’ by Mandiri yang dapat dinikmati oleh nasabah untuk memenuhi kebutuhan transaksi seperti pembelian tiket pesawat, tiket kereta api, entertainment, pembelian voucher gim, pengajuan kredit, pembelian tiket konser, dan lain-lain.
“Kami terus berkomitmen menghadirkan solusi digital yang cepat, aman, dan mudah untuk memenuhi kebutuhan finansial serta gaya hidup nasabah, sejalan dengan visi Bank Mandiri menjadi mitra finansial pilihan utama nasabah,” tambahnya.
Di sisi lain, Bank Mandiri juga proaktif mengedukasi nasabah terkait keamanan dalam transaksi digital. Wisnu mengingatkan nasabah agar selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan berhati-hati dalam memberikan data penting seperti nomor kartu, OTP, CVV, dan CVC. Nasabah diimbau untuk tidak mudah tergiur oleh ajakan mengklik atau mengunduh file berformat APK dari pihak yang mengatasnamakan Bank Mandiri.
Sebagai tambahan informasi, sejak diluncurkan pada Oktober 2021, Livin’ by Mandiri telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Hingga kuartal IIl 2024, pengguna aplikasi Livin’ by Mandiri menembus angka 27,6 juta pengguna, naik 32% secara YoY. Dari jumlah tersebut, total nilai transaksi Livin’ by Mandiri telah mencapai Rp2.940 triliun dengan frekuensi transaksi 2,7 miliar transaksi.