PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyatakan keinginannya untuk menambah frekuensi layanan berjadwalnya menuju ke Bali sejalan dengan rencana pembukaan pariwisata di Bali oleh Pemerintah Indonesia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan sementara waktu ini, perseroan masih berfokus kepada penambahan frekuensi ke Papua untuk melayani Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang berlangsung hingga Oktober 2021. Lalu lintas pergerakan menuju Papua menanjak jelang pesta olahraga nasional terbesar itu.
Irfan mengatakan ada peluang untuk melakukan hal yang serupa yakni meningkatkan frekuensi penerbangan seiring dengan rencana pembukaan pariwisata di Bali. Sepanjang pengamatannya, tingkat okupansi penumpang menuju pulau Dewata juga cukup tinggi. Namun, Irfan tak memerinci secara spesifik terkait dengan besaran okupansi tersebut.
“Akan ada penambahan kemungkinannya karena permintaan [demand] ke Bali juga naik. Okupansi tinggi, makanya kita mau nambahin frekuensi,” katanya, Rabu (29/9/2021).
Emiten berkode saham GIAA mencatat sampai dengan semester I/2021 ini jumlah penumpang telah mencapai sebanyak 870.000 penumpang. Penurunan itu tercatat turun signifikan dibandingkan dengan pada 2020. Sebelum adanya pandemi Covid-19, Garuda Indonesia mencatat jumlah penumpang mencapai 3,32 juta penumpang.
Selain itu, sebelum adanya kebijakan PPKM Darurat saat ini, rata-rata penumpang Garuda bisa di kisaran 12.000 per hari. Namun selama PPKM ini kisaran penumpang berada di angka 2.000 per harinya. Angka tersebut sudah cukup mengesankan dibandingkan dengan titik terendahnya tahun lalu yang mencapai hanya sekitar 700 penumpang dalam satu hari.
“Jumlah 2.000 itu cukup hebat ya boleh saya bilang, karena jika dibanding pada 1 Syawal 2021 jumlah penumpang kita hanya 700,” terang Irfan belum lama ini.
Saat ini, emiten berkode saham GIAA dan anak usahanya Citilink lebih dahulu menambah frekuensi layanan penerbangan domestik dari dan menuju Papua pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Peningkatkan kapasitas dan frekuensi pemerbangan dilakukan selama periode 25 September 2021 hingga 16 Oktober 2021 dari dan menuju Papua. Khususnya, pada destinasi penerbangan Jayapura, Timika dan Merauke.
Sementara itu, anak usaha Garuda Indonesia, Citilink sejak tanggal 7 September hingga 25 Oktober 2021 mendatang juga turut menambah frekuensi penerbangan dari dan menuju Jayapura dengan total sedikitnya 156 penerbangan yang dilayani dari sejumlah hub penerbangan seperti Jakarta, Makassar dan Surabaya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn