–
BUMN/lembaga di bawah pengawasan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah berkontribusi sebesar Rp 10,4 triliun ke kas negara. Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kemenkeu) Meirijal Nur menjelaskan realisasi ini periode 2016-2020.
Setoran ini berasal dari dividen dan pajak yang berasal dari BUMN tersebut. Komposisinya dividen kepada pemerintah sebesar Rp 3,1 triliun dan pajak Rp 7,3 triliun.
Sebagai informasi BUMN/lembaga di bawah Kemenkeu yaitu PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Geo Dipa Energi (Persero), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) dan PT Indonesia Infrastructure Finance.
Selama 2020 BUMN di bawah Kemenkeu menyetor dividen RP 887,18 miliar dan setoran pajak Rp 1,52 triliun. “Tahun 2021 saya ingin mencapai angka psikologis Rp 1 triliun. Tapi dividen ini bukan target utama,” kata Meirijal dalam konferensi pers virtual, Jumat (2/7/2021).
Sumbangan terhadap penerimaan negara ini merupakan hasil investasi yang telah dilakukan pemerintah secara permanen kepada BUMN/Lembaga di bawah Kemenkeu. Berdasarkan LKPP Tahun 2020 yang sudah diaudit (audited), hingga tahun 2020 investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah sebesar Rp 3.031 triliun. Dari total nilai tersebut yang diberikan dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 82,1 triliun.
Dia menambahkan hingga tahun 2020, BUMN/lembaga di bawah Kemenkeu juga telah melaksanakan mandat pemerintah dalam pembiayaan di sektor infrastruktur dengan total nilai komitmen sebesar Rp 117 triliun dari 292 proyek yang telah berjalan.
Kemudian memberikan penjaminan kepada pelaku usaha di sektor infrastruktur sebesar Rp 66,4 triliun, mengembangkan sektor ekspor dengan memberikan pembiayaan kepada pelaku usaha dengan nilai outstanding pembiayaan sebesar Rp 90,4 triliun, memberikan pembiayaan perumahan sebesar Rp 69,15 triliun kepada 1.083.590 debitur, dan memberikan pinjaman kepada 28 Pemerintah Daerah (Pemda) dalam rangka membangun 38 fasilitas publik.
Sedangkan perannya dalam mendukung proyek strategis nasional, hingga saat ini tercatat BUMN/lembaga tersebut meningkatkan infrastruktur jalan dan jalan tol sepanjang 3.200,8 km, penambahan 80 kereta listrik dan revitalisasi 438 gerbong kereta, mendukung proyek 52 ribu menara telekomunikasi, dan meningkatkan jaringan serat optik sepanjang 12.148 km di seluruh wilayah Indonesia.
Hal tersebut membantu meningkatkan penyediaan layanan publik yang lebih baik kepada masyarakat, antara lain mampu melayani sebanyak 76 juta pengguna jasa telekomunikasi di seluruh Indonesia, menyediakan fasilitas kesehatan bagi 720 pasien baru per tahun dengan tambahan fasilitas 1.786 tempat tidur baru, meningkatkan kapasitas penumpang transportasi perkotaan menjadi 7,3 juta per tahun, menambah kapasitas 37,5 juta penumpang bandara per tahun, meningkatkan arus barang pelabuhan menjadi 2,52 juta TEUs per tahun, dan membantu pengairan kepada 185 ribu hektar area sawah.
Manfaat sosial ekonomi lainnya yang telah diberikan oleh BUMN/lembaga tersebut antara lain penambahan kapasitas tenaga listrik sebesar 2481 MW, penambahan produksi air bersih sejumlah 16.890 l/s, penambahan 31.000 bpd produksi BBM, dan peningkatan kapasitas persediaan gas sebesar 10.000 MT. Upaya tersebut membantu memberikan akses yang lebih baik terhadap jaringan listrik kepada 2,76 juta rumah tangga (11,03 juta jiwa), kontribusi akses air bersih kepada 2,4 juta rumah (9,7 juta jiwa), dan jaringan gas alam kepada 21.000 rumah tangga.
Sumber Detik, edit koranbumn