PT Semen Baturaja Tbk. menargetkan penjualan naik lebih dari 5 persen pada tahun ini, sejalan dengan proyeksi laju pertumbuhan penjualan semen nasional.
Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja Doddy Irawan mengatakan periode 2021 diharapkan menjadi peluang untuk perseroan meningkatkan penjualan.
“Meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir, berjalannya proyek infrastruktur akan berkontribusi terhadap kenaikan permintaan semen pada 2021,” kata Doddy kepada Bisnis baru-baru ini.
Dia menunjukkan permintaan semen tahun ini diperkirakan bisa naik lebih dari 5 persen dibandingkan realisasi 2020. Penjualan semen Baturaja pun diharapkan bisa tumbuh dalam laju yang sama.
Pada akhir tahun lalu, emiten berkode saham SMBR ini membukukan penjualan semen sebesar 1,93 juta ton dan 34.000 ton semen putih (white clay).
Realisasi itu turun 8,53 persen dibandingkan penjualan pada 2019 yang mencapai 2,11 juta ton.
Namun, penjualan SMBR masih lebih baik dibandingkan penurunan permintaan semen secara nasional sebesar 10,4 persen pada tahun lalu.
Doddy menjelaskan penurunan permintaan semen pada 2020 menyebabkan persaingan ketat di pasar yang diperparah oleh kondisi kelebihan pasokan yang telah terjadi sejak 2019.
Lebih lanjut, penjualan yang ditargetkan naik lebih dari 5 persen tahun ini akan membawa target penjualan SMBR sebesar lebih dari 2,02 juta ton atau masih di bawah realisasi penjualan pada 2019.
Doddy optimistis target tersebut bisa tercapai mengingat Semen Baturaja memiliki keunggulan mulai dari sisi letak geografis perusahaan hingga kualitas semen yang dikenal baik oleh konsumen yang loyal.
Tak hanya mengandalkan hal tersebut, SMBR juga akan mengembangkan produk turunan semen lainnya sebagai langkah mendongkrak pangsa pasar dan pendapatan.
“Diharapkan pada 2021 Semen Baturaja sudah dapat menjual produk turunannya, yakni mortar secara komersil setelah melalui proses market test pada 2020,” imbuh Doddy.
Sumber Bisnis, edit koranbumn